Taman Bambu Runcing, Monumen Melawan Penjajah di Lubuklinggau Kini Tak Terawat, Kumuh dan Bau Pesing
Shinta Dwi Anggraini November 08, 2024 04:30 PM

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis 

 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Menjelang peringatan hari Pahlawan 10 November 2024 monumen perjuangan di Terminal Atas Kota Lubuklinggau, Sumsel atau Taman Bambu Runcing tampak kumuh.

Saat ini monumen untuk mengenang sejarah perlawanan melawan penjajah wilayah Lubuklinggau dan sekitarnya ini baru dibersihkan beberapa hari terakhir.

Namun meski sudah dibersihkan monumen dalam bentuk Tugu Peringatan Pahlawan Nasional ini bau pesing.

Lokasi monumen berada di samping eks Rumah Sakit Sobirin atau dekat Stasiun Kereta Lubuklinggau ini kerap dijadikan para anak jalanan untuk berkumpul.

Bahkan tak jarang ditempat ini kerap ditemukan kotoran manusia.

Ansori warga setempat mengatakan bila Taman Bambu Runcing tersebut baru dibersihkan beberapa hari lalu setelah viral di media sosial.

"Sangat jarang dibersihkan, baru dibersihkan rumput dan sampahnya dipotong setelah viral di media sosial," kata Ansori wartawan, Jumat (8/11/2024).

Ansori mengatakan selama ini di belakang monumen tersebut kerap dijadikan tempat nongkrong anak jalanan dan tempat anak jalanan mabuk lem.

"Karena saat dibersihkan kemarin banyak ditemukan sampah makanan dan sampah kaleng lem," ujarnya.

Diperparah tempat tersebut kerap dijadikan tempat kencing oleh pengunjung pasar yang malas untuk mencari WC ketika berada di dekat lokasi.

"Jangankan mau masuk, mendekat saja sudah bau pesing," bebernya.

Sementara Andi masyarakat lainnya sangat menyayangkan kondisi monumen tersebut kerap tidak terawat.

Ia mengatakan bila monumen itu dulunya dikenal sebagai Monumen Kolonel Atmo kemudian di rubah oleh pemerintah kota menjadi Taman Bambu Runcing.

"Dulu itu adalah tempat berkumpulnya 63 pejuang yang gugur saat melawan Jepang. Ke-63 pejuang tersebut dimakamkan di jurang belakang eks Rumah Sakit dr Sobirin," ujarnya.

Di informasikan salah satu 63 pejuang yang meninggal tersebut adalah Kolonel Atmo yang meninggal saat melakukan pemeriksaan senjata tak jauh dari lokasi tersebut.

"Namanya diabadikan menjadi nama jalan protokol di Palembang dan sebuah nama jalan di Kota Lubuklinggau," ujarnya. 

 

 

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.