TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Nasib nahas dialami pasangan calon bupati dan wakil bupati Temanggung nomor urut 1, Agus Setyawan-Nadia Muna.
Selain menjadi target kampanye hitam (black campaign), pasangan yang dikenal sebagai petani dan santri ini juga mengalami perusakan baliho di sejumlah titik di Temanggung.
Pantauan di lapangan menunjukkan banyaknya spanduk bernada provokatif yang berupaya menjatuhkan Agus Setyawan, yang akrab disapa Agus Gondrong.
Bahkan, sejumlah baliho pasangan Agus-Nadia ditemukan dalam kondisi rusak, sobek, atau dicabut, sementara baliho pasangan calon lainnya seperti Hadik-Bimo dan Bowo-Fuad, yang berdekatan, masih utuh.
“Tentu kami sangat menyayangkan kejadian ini. Pilkada Temanggung yang diharapkan damai dicederai oleh ulah oknum yang tidak bertanggung jawab,” ucap Muhsibun, salah satu tim pemenangan Agus-Nadia, Jumat (8/11).
Muhsibun menduga perusakan baliho dan kampanye hitam ini merupakan upaya lawan politik untuk menghambat popularitas dan elektabilitas Agus-Nadia yang terus meningkat.
“Meski pendatang baru, pasangan Agus-Nadia mendapat penerimaan yang baik dari masyarakat Temanggung. Popularitas mereka yang terus melejit mungkin membuat lawan panik,” ungkapnya.
Agus Setyawan sendiri mengaku prihatin atas kejadian ini. Dia berharap para pendukungnya tidak terprovokasi dan tetap menjaga suasana Pilkada yang damai.
“Saya minta kepada seluruh pendukung saya untuk tidak membalas atau terprovokasi. Mari kita tunjukkan bahwa kita cinta demokrasi, kita ingin Pilkada yang aman dan tanpa melukai siapa pun,” ucapnya.
Pasangan Agus-Nadia, yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, PKS, dan Hanura, tetap berkomitmen untuk mewujudkan pemilu yang demokratis dan damai di Temanggung.