TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Ratusan generasi muda memadati pagelaran wayang kulit dengan lakon "Babat Wanamarta" yang dibawakan oleh dalang Ki Sigit Ariyanto dari Rembang.
Acara yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang ini dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional pada 7 November.
Pagelaran ini menjadi momentum berharga bagi masyarakat Indonesia untuk semakin mencintai dan bangga terhadap warisan budaya.
Selain pertunjukan wayang, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan H Sakirun (Kirun) dan Cak Pelog dari Madiun, yang menambah semarak suasana di Kabupaten Batang.
Kepala Disdikbud Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro menegaskan bahwa seni pertunjukan wayang kulit masih terpelihara dengan baik.
"Hari Wayang Nasional yang diperingati ini bukan hanya menjadi momentum untuk mengekspresikan kecintaan terhadap seni budaya wayang, tetapi juga sebagai sarana untuk melestarikan dan mempromosikannya kepada generasi muda," ujarnya saat memperingati Hari Wayang Nasional di Jalan Veteran Batang, Kamis (7/11/2024) malam.
Melalui pagelaran wayang kulit ini, penonton dapat menyaksikan pertunjukan yang tidak hanya memukau secara visual, tetapi juga kaya akan makna dan pesan moral yang relevan dengan kehidupan saat ini.
"Seni pertunjukan wayang kulit bukan sekadar hiburan, melainkan manifestasi dari kearifan lokal yang perlu dijaga dan dilestarikan."
"Sebagai generasi penerus, bersama memiliki tanggung jawab untuk memelihara dan meneruskan warisan budaya ini agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang," tegas Bambang.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Batang, khususnya generasi muda, untuk terus mendukung dan terlibat aktif dalam upaya pelestarian seni pertunjukan wayang kulit.
"Jadikan pagelaran wayang kulit ini sebagai momentum untuk mengenal lebih dekat dan mencintai budaya adiluhung Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki yang diwakili oleh Asisten Administrasi dan Umum Setda Kabupaten Batang, Sugeng Sudiharto menyampaikan bahwa wayang kulit merupakan salah satu warisan budaya adiluhung yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
"Sejak berabad-abad lalu, seni pertunjukan wayang kulit telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, khususnya di Jawa."
"Melalui pertunjukan wayang, bersama dapat menyaksikan cerita-cerita apik yang kaya akan nilai-nilai luhur seperti kepahlawanan, kesetiaan, kebijaksanaan, dan perjuangan," jelasnya.
Sugeng menambahkan bahwa nilai-nilai kepahlawanan, keadilan, dan kebijaksanaan yang terkandung dalam cerita-cerita wayang dapat menjadi inspirasi bagi semua untuk menjadi manusia yang lebih baik, bijaksana, dan berkarakter.
"Oleh karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Batang, khususnya generasi muda, untuk terus mendukung dan terlibat aktif dalam upaya pelestarian seni pertunjukan wayang kulit."
"Jadikan pagelaran wayang kulit ini sebagai momentum untuk mengenal lebih dekat dan mencintai budaya adiluhung Indonesia," pungkasnya. (*)