Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung resmi mengukuhkan satu dosen sebagai guru besar tetap, Jumat (8/11/2024) dalam rangkaian sidang terbuka pimpinan dan senat yang diadakan di Gedung Serba Guna (GSG) Bale Dayang Sumbi.
Sejumlah tamu penting hadir, termasuk Kepala LLDIKTI wilayah IV, M Samsuri, Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi, Prof Iwan Inrawan Wiratmadja, Ketua Pergubi DPD Jabar, guru besar tamu dari Unpar dan Unisba, dan lainnya.
Rektor Itenas Bandung, Prof Meilinda Nurbanasari menyampaikan momen ini menjadi momen sangat penting bagi seluruh sivitas akademika Itenas.
"Kami bangga Itenas dapat menambah jumlah profesor yang benar-benar ahli di bidangnya. Prof Tarsisius Kristyadi adalah profesor keempat yang lahir di Itenas dan profesor kedua serta profesor pria pertama di Prodi Teknik Mesin Itenas," ujarnya.
Prof Meilinda berharap adanya guru besar di bidang ini, Itenas dapat terus berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan teknologi energi yang bisa memberikan manfaat baik secara nasional maupun global.
Ketua Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi, Prof Iwan Inrawan Wiratmadja mengucapkan selamat dan apresiasi kepada Prof Kristyadi. Baginya, pengukuhan guru besar ini bukan hasil semalaman melainkan hasil dari perjalanan panjang dan komitmennya dalam dunia akademik.
"Pencapaian ini bukti nyata dedikasinya. Prof Kristyadi telah banyak berprestasi, terlibat dalam penelitian penting, dan berperan besar dalam pengembangan laboratorium listrik Itenas, serta dalam proyek mobil listrik sergap senyap Itenas. Kami harap Prof Kristyadi terus menjadi inspirasi dan teladan bagi semua, menjaga nama baik Itenas dengan prestasi-prestasinya," ujar Iwan.
Kepala LLDIKTI Wilayah IV, M. Samsuri juga memberikan harapan agar pengukuhan guru besar ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat luas.
"Semoga kiprah Prof Kristyadi dapat langsung dirasakan oleh masyarakat industri maupun masyarakat umum. Saya mengapresiasi hibah penelitian sebesar Rp 3,1 miliar yang telah diperolehnya. Saya juga berharap pengukuhan ini dapat memotivasi dosen-dosen lainnya untuk meraih jenjang jabatan akademik tertinggi sebagai guru besar. Sebagai guru besar, esensi utama adalah karya yang dihasilkan, dan saya berharap Prof Kristyadi dapat terus menghasilkan karya-karya yang menginspirasi,” kata Samsuri.
Prof Tarsisius Kristyadi menyampaikan orasi ilmiahnya yang berjudul "Pemanfaatan Bio CNG sebagai Pendukung Program Net Zero Emission (NZE)". Orasi ilmiah ini menyoroti pentingnya pengembangan energi terbarukan dalam mendukung target emisi nol bersih di masa depan.