Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Camat Losarang, Boy Billy Prima angkat bicara soal ada warganya yang disebutkan memiliki dua anak stunting dan tidak mendapat bantuan BPJS maupun bantuan lainnya.
Warga itu menjadi sorotan karena disebutkan oleh Cabup Indramayu nomor urut 2 Lucky Hakim dalam debat Pilkada Indramayu beberapa hari lalu.
Lucky Hakim juga menyebut bahwa rumah warga itu hanya berjarak 5 rumah dari kediaman Cabup Indramayu petahana Nina Agustina.
Belakangan diketahui warga yang disebut Anita oleh Lucky Hakim tersebut bernama lengkap Ani Triana.
Rumahnya memang dekat dengan rumah Nina Agustina di Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Indramayu. Namun jaraknya bukan berjarak 5 rumah, melainkan sekitar 500 meter.
Boy mencoba meluruskan informasi tersebut, ia menyampaikan bahwa Ani sejauh ini sudah mendapat beragam bantuan dari pemerintah mulai dari bantuan BPNT, BLT El Nino, PMT lokal, BPJS hingga bantuan makanan untuk anak stunting dari pemerintah desa setempat.
Bantuan itu bahkan sudah diterima sejak 2023.
Termasuk pula sudah tercover sebagai peserta BPJS.
“Terkait dengan ibu Ani Triana, sebenarnya itu sudah tercover di dalam bantuan sosial,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (8/11/2024).
Ia menjelaskan, warga yang layak mendapat bantuan, datanya akan masuk ke dalam database milik Kementerian Sosial.
Secara regulasi, warga yang berhak menerima bantuan sosial itu terdiri dari beberapa klaster, mulai dari Desil 1-4.
Bantuan sosial yang diberikan pun akan menyesuaikan dengan klaster tersebut.
Untuk masyarakat penerima bantuan PKH, kata Boy, ada di klaster Desil 1 dan Desil 2. Sedangkan untuk bantuan seperti BPNT dan sembako ada di Desil 3 dan Desil 4.
“Ini biasanya paling bawah banget kalau PKH,” ujar dia.
Boy menyampaikan, untuk Ani sendiri sudah tercover di program BPNT, BLT El Nino, PMT lokal, hingga bantuan makanan untuk anak stunting dari pemerintah desa setempat.
Termasuk BPJS, Boy menjelaskan, BPJS itu basisnya adalah kartu keluarga. Ketika Ani tercover BPJS, maka semua anaknya juga tercover.
“Terkait dengan ibu Ani belum tercover PKH itu regulasinya ada di Kementerian Sosial, ini masuk kategori desil berapa. Sehingga yang bersangkutan itu menerima bantuan BPNT, sembako, sedangkan PKH-nya tidak tercover, karena kriterianya berbeda,” ujar dia.
Pada kesempatan itu, Ani juga meralat ucapannya sebelumnya kepada Lucky Hakim hingga berujung dibahas saat debat Pilkada.
Ia pun memberikan klarifikasi, Ani mengaku baru sadar, bahwa BPJS tersebut sebenarnya sudah aktif.
Termasuk suluruh keluarganya juga sudah bisa merasakan program tersebut, Mulai dari anak pertama hingga anak ke empat.
Pada Oktober 2024 kemarin, lanjut Ani, ia juga sempat mencoba berobat, ternyata bisa pakai BPJS dan gratis.
"Waktu itu kirain belum aktif, ternyata sudah aktif. Karena kalau sekarang kan (BPJS) ngga pakai kartu. Cukup pakai KK (kartu keluarga) aja," kata Ani.
Selain BPJS, Ani juga bercerita sebenarnya ia sudah mendapat bantuan lainnya seperti BPNT, BLT El Nino, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal, hingga program bantuan dari Desa Krimun.