TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Menjadi tuan rumah pada kegiatan MTQ VII Korpri Tingkat Nasional di Kota Palangkaraya, juga diadakan bazar memamerkan produk UMKM khas daerah Kalimantan Tengah dan berbagai provinsi di Indonesia.
Beberapa stand UMKM dari kabupaten di Kalimantan Tengah juga ikut meramaikan kegiatan ini, termasuk Kabupaten Barito Utara, yang menjual kerajinan tangan dan makanan yang unik, di antaranya adalah Madu Kelulut.
Pegawai Dinas Koperasi dan UMK Dede Barito Utara mengungkapkan, Madu Kelulut ini merupakan hasil budidaya lebah kelulut Masyarakat Lemo.
“Di bawah koperasi, kami membina masyarakat sekitar hutan untuk budidaya lebah kelulut, kemudian kita bantu proses pengolahan dan pemasarannya,” ungkapnya. Kamis (7/11/2024).
Berbeda dengan madu lebah sengat, Madu Kelulut memiliki rasa yang cendrung lebih asam, kaya akan nutrisi, madu ini banyak memberikan manfaat untuk kesehatan manusia.
Diantaranya menurunkan berat badan, menurunkan resiko kanker, menjaga daya tahan tubuh dan banyak manfaat lainnya.
“Kami menjual dua jenis Madu Kelulut, satu yang sudah diproses dan satunya masih ori, untuk yang sudah diproses cenderung lebih kental, sedangkan yang ori lebih encer, tidak ada perbedaan khasiatnya hanya saja kualitasnya yang berbeda,” terang Dede.
“Koloni lebah kelulut biasanya memiliki populasi yang lebih kecil, sehingga produksi madunya terbatas, karena itu peredarannya tidak seluas madu biasa,” tambahnya.
Untuk pemberdayaan Madu Kelulut di Desa Lemo Kabupaten Barito Utara sendiri sudah berjalan kurang lebih selama tiga tahun, dinas Koperasi dan UKM membantu mengembangkannya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan dan memberi akses pemasaran salah satunya dengan membuka stand pada even even besar, terutama MTQ VII Korpri 2024 ini.
Dede berharap, melalui kegiatan MTQ VII KORPRI 2024 produk-produk lokal Barito Utara terutama Madu Kelulut dapat lebih dikenal masyarakat luas, bukan hanya dari Kalimantan Tengah saja, melainkan seluruh Indonesia. (MG1/AUL)