Video Memalukan antara Yoav Gallant dan Penjaga Kantor Netanyahu Sengaja Disebar, Menteri Di-Prank
Hasiolan Eko P Gultom November 08, 2024 11:34 PM

Video Memalukan antara Yoav Gallant dan Penjaga Kantor Netanyahu Sengaja Disebar, Menteri Di-Prank

TRIBUNNEWS.COM - Pemecatan Yoav Gallant dari kursi Menteri Pertahanan Israel oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berbuntut panjang.

Bukan cuma ancaman perpecahan di pemerintahan, pemecatan ini dianggap sebagai bom waktu bagi Netanyahu dan partai pengusungnya, Likud dalam pemilu mendatang.

Menyadari potensi itu, kelompok pendukung Netanyahu melakukan sejumlah langkah yang dinilai bertujuan mempermalukan Yoav Gallant.  

Kemarin malam, Kamis (7/11/2024), surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth mengungkapkan kalau orang-orang yang dekat dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerbitkan klip video memalukan Yoav Galant,

Video tersebut menunjukkan Gallant terlibat perkelahian dengan penjaga keamanan di kantor Netanyahu, saat Gallant mencoba memasuki kantor tersebut beberapa hari serangan Al -Banjir Aqsa pada 7 Oktober Oktober 2023.

Surat kabar tersebut menjelaskan, mereka yang mempublikasikan video tersebut memperolehnya dari kamera keamanan di kantor Netanyahu, di markas besar Kementerian Pertahanan “Kiryah” di Tel Aviv.

Laporan menambahkan kalau penasihat Netanyahu, Yonatan Urich, membagikan video tersebut kepada orang lain.

Surat kabar tersebut melaporkan kalau insiden tersebut terjadi pada siang hari tanggal 12 Oktober 2023, setelah kantor Netanyahu mengundang Gallant ke rapat “kabinet”.

Saat itu, Gallant diberitahu kalau rapat tersebut akan diadakan di bunker bawah tanah di markas besar Kementerian Angkatan Darat di “Kiryah.”

Menurut surat kabar tersebut, Gallant tiba di Al-Kiryah, kemudian mengetahui kalau pertemuan tersebut tidak diadakan di bawah tanah, melainkan di kantor Netanyahu, dan dia dilarang memasuki tempat tersebut. 

Penjaga keamanan Gallant meminta penjaga keamanan kantor Netanyahu untuk membuka pintu, tetapi penjaga keamanan tersebut menolak, dan segera terjadi perkelahian antara Gallant dan penjaga keamanan.

Menhan Israel dan Benjamin Netanyahu. Benarkah mereka tak tahu soal operasi yang menewaskan tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Menhan Israel dan Benjamin Netanyahu. Benarkah mereka tak tahu soal operasi yang menewaskan tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. (Kolase Tribunnews)

Netanyahu Sengaja Mempermalukan Gallant

Surat kabar tersebut mengutip seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, “Pada masa itu, ada upaya berulang kali oleh Netanyahu dan orang-orang di sekitarnya untuk mempermalukan Gallant, dengan tidak mengundangnya ke pertemuan keamanan atau mencoba untuk menahan pendapatnya dalam pengambilan keputusan.”

“Bahkan dalam kasus ini, tampaknya mereka mengirim Gallant ke pertemuan yang tidak diadakan secara rahasia dengan tujuan mempermalukannya,” tambah pejabat itu. 

Dia bertanya, "Sejak kapan Menteri Perang yang datang ke Kantor Perdana Menteri untuk menghadiri rapat Kabinet tidak bisa masuk kantor?"

Sebuah sumber yang mengetahui rincian insiden tersebut mengatakan kepada surat kabar tersebut,

“Yang jelas bagi kami adalah bahwa kantor Netanyahu menyimpan materi rekaman dari kamera keamanan untuk digunakan melawan Gallant atau untuk mengancamnya.” 

Namun penasihat Netanyahu, Yonatan Urich, yang merupakan tersangka utama dalam kasus ini, menjawab, "Saya tidak tahu apa-apa tentang cerita ini."

Anggota Knesset Tal Meron dari Partai Yesh Atid berkomentar dengan mengatakan bahwa apa yang terungkap adalah hal yang memuakkan.

“Apakah kita pantas mendapatkan perdana menteri di Israel yang menjalankan kantor yang merupakan organisasi kriminal, menerbitkan video dari kamera pengintai yang mengancam Israel? Menteri Perang dan anggota partainya selama perang, dengan tujuan memerasnya?”

Terungkapnya kasus ini hanya berselang satu jam setelah kasus baru lainnya terkait kantor Netanyahu dan diduga terkait dengan kasus-kasus sebelumnya yang terungkap.

Berdasarkan permintaan yang diajukan ke kantor Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevy, kantor Netanyahu menyimpan dokumen pribadi sensitif seorang perwira tentara pendudukan Israel yang terhubung dengan kantor tersebut.

Selasa lalu, terungkap kalau orang-orang dekat Netanyahu telah memalsukan protokol resmi terkait rapat kabinet, dan media Israel melaporkan bahwa Unit Investigasi Nasional kepolisian sedang melakukan penyelidikan atas masalah tersebut.

Seminggu yang lalu, media Israel mengungkapkan penangkapan lima orang, termasuk juru bicara Netanyahu untuk urusan keamanan, dengan latar belakang kasus bocornya dokumen keamanan sensitif terkait dengan tahanan pendudukan yang ditahan oleh perlawanan Palestina di Jalur Gaza ke surat kabar Jerman “Bild” .
   

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.