Fans Maccabi Tel-Aviv asal Israel diserang pendukung Palestina saat bertandang ke markas Ajax Amsterdam. Pemerintah Belanda mengutuk keras aksi kekerasan itu.
Matchday keempat Liga Europa mempertemukan Ajax Amsterdam vs Maccabi Tel-Aviv, Jumat (8/11/2024). Duel yang digelar di Johann Cruyff Arena itu dimenangkan tim tuan rumah 5-0.
Sorotan besar terjadi selepas pertandingan kedua kesebelasan. Beberapa fans Maccabi Tel-Aviv diserang orang-orang berdarah Turki, Maroko, dan Arab yang berteriak 'Free Palestine' di jalanan.
Kekerasan ini disinyalir akibat ulah fans Maccabi Tel-Aviv yang menyanyikan chants olok-olok kepada orang Arab. Mereka juga menurunkan bendera Palestina yang dipasang di rumah-rumah warga.
Lima penggemar fans Maccabi Tel-Aviv dilarikan ke rumah sakit akibat serangan ini. Mayoritas fans lainnya langsung terbang ke kampung halaman menggunakan pesawat yang dikirim regu penyelamat Israel.
Serangan terhadap fans Maccabi Tel-Aviv di Amsterdam mendapat kecaman pemerintah Belanda. Raja Belanda, Willem-Alexander, dan Perdana Menteri Dick Schoof menyampaikan simpati mereka kepada para korban.
"Kami tak bisa menutup mata terhadap perilaku anti-semit di jalanan kami. Sejarah telah mengajarkan kami bagaimana intimidasi berubah dari buruk menjadi lebih buruk, dengan konsekuensi yang mengerikan," kata Raja Willem-Alexander, dikutip dari BBC.
"Orang-orang Yahudi harus merasa aman di Belanda, di manapun dan kapan pun. Kami merangkul mereka dan tak akan membiarkan mereka pergi," ujarnya.
"Saya merasa malu dengan apa yang terjadi di Belanda. Itu adalah malam yang mengerikan," PM Dick Schoof menuturkan.
Walikota Amsterdam, Femke Halsema, menuding para pelaku aktif mencari pendukung Israel dan Maccabi Tel-Aviv. Dia mengimbau seluruh korban untuk melapor ke polisi.
"Ledakan kekerasan terhadap pendukung Israel ini melampaui semua batas dan sama sekali tak bisa dibenarkan." Halsema menjelaskan.
Israel dan Palestina memang sedang dalam konflik menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Negeri Bintang Daud membalas dengan menggempur Gaza dan Lebanon.