Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk periode ini sudah tidak lagi dibawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, melainkan langsung di bawah koordinasi Presiden RI Prabowo Subianto.
Menurutnya, hal itu tidak jadi masalah sebab Kemenkeu bertugas membantu seluruh kementerian terkait. Karenanya tidak ekslusif di satu.
"Ada banyak yang tanya, Kemenkeu tidak lagi di bawah Kemenko Perekonomian tapi langsung di bawah Presiden. Pada dasarnya kami itu dengan presiden langsung tapi kami juga kerja mendukung seluruh Menko dan menteri-menteri. Jadi Menkeu itu pembantu seluruhnya," kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN KiTa, dikutip Sabtu (9/11/2024).
Sri Mulyani menyatakan, Kemenkeu melalui seluruh Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) telah berkoordinasi dengan kementerian lain untuk mengetahui seluruh program prioritas agar sejalan dengan alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025 mendatang.
"Ini gambarkan walau kami tidak di bawah Menko tapi kami dukung dan langsung kerja dengan seluruh Menko dan bahkan langsung dengan menteri."
"Seperti kemarin dengan Menteri ESDM, hari ini Pak Suahasil dengan Mentan, kemarin kita terima Menhan dan berbagai kementerian-kementerian yang memang jadi perhatian Pak Presiden," jelas Sri Mulyani.
"Mungkin tidak terjadi persoalan di mana letak nya Kemenkeu, kami siap dukung kabinet dan Bapak Presiden sendiri," imbuhnya menegaskan.
Di sisi lain, Menkeu Sri Mulyani menegaskan bahwa untuk keseluruhan kebijakan dan koordinasi akan tetap sama dengan ranah Kemenko Perekonomian.
Artinya tidak ada perubahan signifikan menyoal pemisahan Kemenkeu dengan Kemenko Perekonomian ini.
"Kami tetap kerja sama dengan pak Menko Perekonomian, jadi tidak ada yang berubah sama sekali dari cara kerja dengan para Menko terutama Menko Perekonomian," ungkap Sri Mulyani.
"Dengan DEN, kita juga tetap berhubungan dengan pak Luhut dan tim DEN. Kemarin waktu Presiden menerima kami termasuk menteri yang diminta mendampingi presiden, jadi dalam hal in kita terus akan bantu dan kerja sama dengan seluruh kabinet di bawah presiden dan wakil presiden," sambungnya.