Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Keberadaan gelandangan dan pengemis di Kota Ambon kian hari terus menjamur.
Kendati Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui dinas sosial bekerjasama dengan Satpol PP telah berulang kali melakukan penertiban, tapi gelandangan dan pengemis tetap saja ada.
Yang lebih memprihatinkan, gepeng yang menempati area-area publik di Kota Ambon, didominasi oleh anak-anak dibawah umur.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Kota Ambon, Mourits Tamaela mengaku menyesalkan prilaku orang tua dari para gepeng yang ada di Kota Ambon.
"Dari hasil penelusuran, ternyata mereka disuruh orang tua masing-masing untuk harus mengemis," kata Morits di Ambon, Selasa (12/11/2024).
Menurutnya, menyuruh anak-anak untuk mengemis merupakan tindakan yang tidak benar.
Sebab di umur yang sejatinya harus diberi pemahaman dan ruang belajar yang banyak untuk menggapai cita-cita, malah dipaksa untuk mencari nafkah.
"Prilaku orang tua mereka yang tidak baik. Ini sama halnya dengan mengeksploitasi anak," tegasnya.
Dikatakan, kedepan DPRD akan mengkomunikasikan hal ini bersama Pemkot Ambon untuk dibuat satu payung hukum kepada orang tua yang diketahui sengaja menjerumuskan anak-anak mereka menjadi pengemis.
"Iya, harus ada regulasi yang mengatur itu supaya ada efek jera kepada orang tua. Sebab jika tidak, maka sama saja," ucap Morits.
Politisi NasDem itu pun tak menapik jika menjamurnya gepeng karena Ambon tidak memiliki rumah singgah.
"Namun ini harus dimulai dari lingkungan keluarga. Jika orang tua sudah berprilaku demikian, maka anak-anak akan tetap berada di jalan dan menjadi pengemis," tukasnya.