Pimpinan Komisi VI DPR Ingatkan Himbara untuk Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo
Wahyu Aji November 13, 2024 11:34 PM

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid, menyambut baik pencapain Himbara (Himpunan Bank Negara) yang pada Triwulan ke 3 tahun 2024 menorehkan kinerja yang sangat baik.

Dalam RDP Komisi VI DPR RI dengan Himbara, pada hari ini, Rabu (13/11/2024), Nurdin mengatakan terdapat dua poin penting yang dibahas dalam rapat tersebut. 

Pertama mengenai kinerja Himbara pada tahun 2024 dan Kedua mengenai peta jalan Himbara untuk tahun 2025.

Untuk itu, Nurdin mendorong kepada Himbara ini untuk mensukseskan Astacita Prabowo supaya sektor industri bisa menciptakan pertumbuhan 8 persen.

"Oleh karena itu kita mendorong Bank-bank untuk mensukseskan Astacita Presiden Prabowo dengan memperhatikan pendayaan untuk pertanian dan industri," kata Nurdin kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Rabu.

Legislator Partai Golkar menjelaskan, satu di antara yang harus ditingkatkan adalah alokasi pendayaan untuk pertanian dan industri itu jauh lebih kecil dibanding dengan sektor lainnya. 

"Nah itu kita dorong supaya betul-betul fokus untuk mewujudkan daripada misi Pak Prabowo yakni astacita 17 program prioritas dan 8 program cepat," ucapnya. 

Satu hal yang menjadi masukan untuk Himbara, ujar Nurdin adalah jumlah kredit untuk sektor UMKM dan Koperasi yang belum mencapai 10 persen.

Menurutnya, supaya terjadi pemerataan dalam alokasi ekonomi dibutuhkan pemberian kredit pada sektor UMKM dan Koperasi.

"Kita mendorong para Bank ini untuk proses kredit kepada ekonomi UMKM dan Koperasi," ucapnya.

Hal tersebut penting pasalnya untuk bisa menciptakan kesejahteraan sosial kepada pengusaha mikro. 

Adapun, lanjut dia, 63 juta pengusaha mikro itu harus ditingkatkan menjadi pengusaha kecil. 

Kemudian setelah itu pengusaha kecil itu ada 960.000 bisa ditingkatkan menjadi pengusaha menengah serta ada 9.200 pengusaha menengah yang perlu ditingkatkan ke pengusaha besar. 

"Sementara pengusaha-pengusaha besar sekarang hanya 5.600, jadi piramid terbalik. Ini sebuah paradoks yang disampaikan oleh Pak Prabowo, di mana sumber alam kita yang luar biasa, kekayaan kita yang luar biasa, tapi kemudian masih banyak yang belum bisa banyak dimanfaatkan salah satunya adalah jumlah pengangguran yang masih banyak," pungkasnya.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.