TRIBUN-VIDEO.COM - Universitas Indonesia meminta maaf dan menangguhkan gelar doktor Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia.
Penangguhan ini menyusul berbagai polemik disertasi Bahlil yang menyandang gelar doktor dalam waktu kurang dari dua tahun.
Selain itu juga dugaan adanya unsur perjokian dalam karya tulis ilmiah Bahlil.
Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menduga ada praktik perjokian disertasi Bahlil.
JATAM mengklaim bahwa Bahlil tidak pernah secara langsung untuk meminta data dalam upaya meraih gelar doktor.
Oleh karena itu Jatam menepis bahwa pihaknya sebagai informan utama dalam disertasi Bahlil.
Dugaan ini disampaikan oleh Koordinator Nasional Jatam, Melky Nahar.
Melky mengatakan organisasinya menyampaikan keberatan setelah dicatut oleh Bahlil pada Kamis (7/11).
Ia menduga Bahlil meminta kepada salah satu peneliti UI bernama Ismi Azkya menjadi joki.
Menurutnya pencatutan nama organisasi JATAM telah melanggar peraturan.
“Kami menduga peneliti bernama Ismi Azkya merupakan bagian dari praktik perjokian karya ilmiah untuk kepentingan disertasi Bahlil Lahadalia,” ujar Melky dikutip dari Kompas.com, Jumat (8/11/2024).
“Ini melanggar Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan peraturan terkait lainnya,” tambahnya.
Adapun kasus ini mencuat karena publik terkejut atas gebrakan Bahlil dalam meraih gelar doktor kilat, satu tahun delapan bulan.
Bahkan Bahlil meraih predikat cumlaude saat dilakukan pengujian oleh para profesor UI pada Rabu (16/10) kaku.
(Tribun-Video.com)