BANJARMASINPOST.CO.ID, BALIKPAPAN - Banyak beredar di sekolah-sekolah, peredaran latiao di Kota Balikpapan Kalimantan Timur distop.
BPOM, DKK Balikpapan bergerak cepat berkoordinasi dengan Loka POM untuk mengetahui peredaran Latiao di Kota Balikpapan.
Ternyata sudah banyak beredar di Kota Balikpapan, terutama di sekolah-sekolah, karena sasaran makanan ini untuk dikonsumsi anak-anak.
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Kalimantan Timur melakukan pencegahan peredaran jajanan Latiao.
Hal ini setelah Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) asal Tiongkok tersebut memilki kandungan berbahaya.
Kepala DKK Balikpapan Alwiati mengatakan, jajanan Latiao mengandung bakteri bacillus cereus yang membahayakan kesehatan.
Bila dikonsumsi, efeknya bisa mengganggu pencernaan. Seperti diare, serta muntah.
"Hingga yang paling parah anak-anak bisa syok, intinya sangat berbahaya bakteri itu," kata Alwiati, Kamis (14/11/2024).
Oleh sebab itu, imbuhnya, pasca adanya rilis dari BPOM, DKK Balikpapan bergerak cepat berkoordinasi dengan Loka POM untuk mengetahui peredaran Latiao di Kota Balikpapan.
"Ternyata sudah banyak beredar di Kota Balikpapan, terutama di sekolah-sekolah, karena sasaran makanan ini untuk dikonsumsi anak-anak," beber Alwiati.
Jumlah peredaran jajanan tradisional di Kota Balikpapan telah mencapai ribuan. Selain di sekolah, jajanan tersebar di sejumlah pasar tradisional.
Alwiati menyatakan, meskipun telah beredar luas di Balikpapan, pihaknya belum menerima laporan terkait kasus dari dampak yang telah mengonsumsi jajanan tersebut.
Ia menghimbau kepada pedagang untuk tidak menjual jajanan tersebut, serta mengembalikannya kepada distributor.
"Di Balikpapan memang belum ada laporan dampak dari yang sudah mengkonsumsi itu. Maka dari itu kami mencegah duluan, dengan menahan yang ada di pasaran agar tidak dijual," pungkasnya.