[JANGAN DITIRU] Demi Beri Efek Jera, Dua Bocah di Majalengka Dirantai Sang Orang Tua
GH News November 14, 2024 04:07 PM

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Peristiwa memilukan terjadi di Kabupaten Majalengka. Dua kakak beradik yang masih anak-anak harus mengalami perlakuan tak sepatutnya. Leher mereka dirantai oleh orang tua mereka sendiri.

Apa yang sebenarnya terjadi di balik kisah ini?. 

Kejadian ini pertama kali mencuat setelah sebuah video viral tersebar luas di media sosial. Dalam video berdurasi 33 detik, terlihat dua bocah lehernya dirantai dan digembok.

Pemandangan tersebut mengguncang warga, khususnya di grup WhatsApp warga Majalengka. Terlihat dalam video, sejumlah warga berusaha membuka rantai dan gembok yang ‘memborgol’ leher kedua bocah tersebut, hingga kejadian ini pun menjadi sorotan banyak pihak.

Polres Majalengka segera turun tangan. Setelah ditelusuri, ternyata kejadian ini berlangsung di Kecamatan Jatiwangi, Majalengka.

Ipda Riyana, Kasubsi PIDM Sie Humas Polres Majalengka, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi pada Selasa, 12 November. Keduanya dirantai oleh orang tua mereka sebagai bentuk ‘hukuman’ karena diduga mencuri ponsel milik tetangga.

Menurut Riyana, orang tua kedua bocah itu merasa malu setelah mendengar tetangganya kehilangan ponsel. Dikabarkan, kejadian itu bukan yang pertama sehingga orang tuanya itu merasa perlu memberikan pelajaran ‘efek jera’ dengan cara yang dinilai tak biasa.

“Orang tuanya mendengar tetangganya hilang handphone, dan ini bukan kejadian pertama. Karena malu, akhirnya kedua anaknya diberi hukuman dengan cara itu,” ungkap Riyana, Kamis (14/11/2024). 

Meskipun tindakan orang tua ini tergolong ekstrem, polisi memutuskan untuk tidak melakukan pemeriksaan hukum. Namun, pihak kepolisian bersama aparat desa memberikan arahan serta imbauan agar kejadian serupa tak terulang lagi.

“Mengingat akan peristiwa ini, maka kami pun mengimbau agar masyarakat Kabupaten Majalengka dapat memberikan pembinaan kepada anak-anak secara bijak,” tutur Riyana.

Akhirnya, setelah berbagai pihak terlibat, kasus ini berhasil diselesaikan secara damai. Hubungan antara orang tua dan anak, juga dengan tetangga, kembali pulih.

Ditambahkannya, bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran penting, bahwa mendidik anak perlu dengan bijak dan penuh kasih, tanpa kekerasan yang justru akan berdampak buruk.

"Peristiwa ini menjadi pengingat agar para orang tua bijaksana dalam mendidik anak, menghindari hukuman yang berlebihan dan memilih pendekatan yang lebih manusiawi. Jangan sampai kasus serupa kembali terulang," tukas Riyana. (*)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.