Nakita.id -Memilih metode kontrasepsi atau KB (Keluarga Berencana) yang tepat sangat penting bagi pasangan yang ingin mengatur jarak kelahiran.
Namun, bagi orang yang mudah mengalami reaksi alergi, pemilihan metode KB bisa menjadi lebih kompleks karena beberapa jenis kontrasepsi dapat memicu alergi pada kulit atau tubuh secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa cara memilih KB yang aman dan nyaman untuk mereka yang memiliki risiko alergi, mengutip dari berbagai sumber.
Jelaskan riwayat alergi, apakah alergi terhadap bahan kimia tertentu, lateks, atau alergi hormonal.
Dokter dapat membantu memberikan rekomendasi KB yang aman sesuai kondisi dan riwayat kesehatan.
Alternatifnya, metode KB non-hormonal dapat dipertimbangkan, seperti:
Kondom Non-Lateks: Jika Moms alergi terhadap lateks, kondom dari bahan polyurethane atau polyisoprene bisa menjadi pilihan.
Kondom ini sama efektifnya dalam mencegah kehamilan dan bebas dari bahan yang menyebabkan alergi lateks.
IUD Tembaga: IUD tembaga adalah KB non-hormonal yang bekerja dengan mencegah sperma membuahi sel telur melalui keberadaan tembaga.
IUD tembaga bisa menjadi pilihan yang aman bagi orang yang alergi terhadap hormon.
Namun, pastikan Moms tidak memiliki alergi terhadap tembaga.
Diafragma atau Cervical Cap Non-Lateks: Alat kontrasepsi ini dipasang di dalam rahim dan berfungsi sebagai penghalang sperma agar tidak masuk ke rahim.
Pilih diafragma yang terbuat dari bahan non-lateks jika Moms memiliki alergi lateks.
Meski efektif, beberapa orang mengalami reaksi alergi seperti ruam, pembengkakan, atau gatal-gatal.
Jika Moms alergi terhadap hormon ini, pilih KB yang tidak menggunakan hormon sintetik.
Jika Moms tidak memiliki alergi terhadap hormon, tetapi sensitif terhadap bahan tambahan dalam pil, konsultasikan ke dokter tentang pilihan pil KB yang lebih cocok untuk Moms.
Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa beberapa spermisida mengandung bahan yang bisa memicu reaksi alergi.
Jika Moms tertarik untuk menggunakan spermisida, pilih produk yang ramah kulit atau hypoallergenic.
Diskusikan dengan apoteker atau dokter untuk produk yang aman digunakan bagi yang mudah alergi.
Metode ini tidak menggunakan bahan kimia atau alat, melainkan didasarkan pada penghitungan waktu masa subur.
Meski perlu kedisiplinan, metode ini tidak memiliki risiko alergi karena tidak melibatkan zat atau bahan tertentu.
Pastikan Moms telah memahami cara penggunaannya untuk efektivitas yang optimal.
Reaksi alergi yang mungkin timbul antara lain:
- Kulit merah, gatal, atau ruam di area yang kontak langsung dengan alat kontrasepsi (misalnya, kulit di area intim jika menggunakan kondom)
- Pembengkakan atau sensasi terbakar di sekitar area penggunaan
- Gejala umum seperti gatal-gatal, sakit kepala, atau mual yang berlebihan
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, hentikan penggunaan KB dan segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi alternatif.
Misalnya, jika Moms ingin mencoba kondom non-lateks, coba satu kali lebih dulu sebelum memutuskan penggunaan jangka panjang.
Hal ini akan membantu Moms menemukan metode yang paling cocok tanpa risiko alergi berkepanjangan.
IUD Tembaga: Bebas hormon, ideal untuk mereka yang alergi terhadap hormon.
Metode Kalender: Tanpa bahan kimia, aman untuk semua jenis alergi.
Pil KB dengan Bahan Hypoallergenic: Pilih jika Moms sensitif terhadap bahan tambahan dalam pil.