Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengunjungi korban judi online (judol) yang dirawat di RSCM, Jakarta Pusat. Cak Imin mengatakan pemerintah akan memberi bantuan kepada para korban.
"Pasti, karena ini bagian dari korban sosial, dan tentu selain BPJS, kemudian kita juga ada berbagai bantuan-bantuan dari Kementerian Sosial," kata Cak Imin usai mengunjungi korban judi online di RSCM, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2024).
Selain bantuan, Cak Imin mengatakan pihaknya juga berencana untuk memberikan pelatihan kepada korban. Namun, kata dia, pemerintah akan fokus terlebih dulu terhadap penyembuhan korban.
"Pasti (pelatihan korban) akar masalahnya adalah dua, yang pertama tentu kemiskinan dan pengangguran, akar yang kedua adalah ya psikologis, ya kecanduan dan berbagai aspek-aspek non-ekonomi," ujarnya.
Cak Imin mengatakan selain RSCM, pihaknya juga akan mendata korban-korban judol di rumah sakit lain. Ketum PKB itu menuturkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Saya ketemu seorang pasien yang sudah sehat, juga menjelaskan bagaimana kecanduan dan akhirnya sempat pulang-pergi dari rumah sakit ini, kambuh lagi, diatasi lagi, alhamdulillah akhirnya sembuh," ujarnya.
"Dan juga masih banyak pasien-pasien yang datanya amat-sangat banyak di seluruh Indonesia," sambung dia.
Cak Imin menyampaikan pihaknya ingin memulai pendekatan aspek sosial kepada korban judol. Sebab, menurutnya, judi online telah merusak sendi kehidupan masyarakat.
"Banyak sekali korban-korban, baru saja kita dengar di Sumatera Utara orang menjual anaknya, di berbagai tempat orang dengan tindakan kriminal akibat tuntutan melakukan judi online," jelasnya.
"Dalam perspektif judi online ini saya belum memasuki aspek perilaku kriminalnya. Saya ingin memulai dari aspek hancurnya prospek kesejahteraan seorang individu maupun masyarakat di dalam mengarungi kehidupannya. Dan salah satunya yang paling nyata adalah kesehatannya," imbuh dia.