TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Rumah di Jalan Anggrek Merah, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri tempat tinggal pasutri korban tewas kecelakaan maut di Bintan tampak sepi.
Saat berada di persimpangan rumah duka korban kecelakaan maut di Bintan itu, masih terlihat 3 papan bunga bertuliskan duka cita serta bendera putih.
Di depan rumah duka korban kecelakaan maut di Bintan itu, tenda beratap kuning masih terpasang.
Sejumlah kursi pun masih tersusun rapi dengan berlapis berwarna hijau dan biru.
Tetangga sekitar yang ditemui TribunBatam.id mengatakan, kemungkinan keluarga besar sedang berada di Rumah Sakit.
Sebab, anak yang selamat saat kecelakaan masih dalam perawatan di Rumah Sakit.
“Ohh sepi ya. Mungkin pada ke rumah sakit. Kan anaknya yang selamat masih dirawat,” ucap seorang wanita tetangga korban kecelakaan di Bintan itu, Jumat (15/11/2024).
Wanita itu menceritakan jika pasangan suami istri korban tewas dalam kecelakaan maut di Bintan memiliki lima anak.
Dua laki-laki dan tiga perempuan.
“Yang keempat ini cewek. Inilah yang selamat itu. Masih kelas dua SD. Terakhir anaknya cewek juga. Umurnya dua tahun,” bebernya.
Ia bercerita, bahwa rumah duka ini ialah milik orang tua dari korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan di Bintan.
Sang anak korban selamat dalam lakalantas di Bintan itu bersekolah di Pulau Bintan.
Ia mengakui, hal yang sangat jarang terjadi saat kejadian itu.
Sebab kedua orang tuanya menyempatkan untuk menjemput anak keempatnya itu.
“Biasanya ada keluarganya yang jemput anaknya. Ini jarang betul jemput anaknya. Makanya kami kaget juga pas dengar kabar kecelakaan itu,” ujarnya.
Pasangan suami istri korban tewas dalam kecelakaan di Bintan itu sehari-hari berjualan di Pasar Bawah Tanjungpinang.
Penyidik Polres Bintan masih menangani kecelakaan maut di Bintan tepatnya di Jalan Lintas Barat, Desa Toapaya Asri, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.
Sebagai inforomasi, kecelakaan di Bintan melibatkan truk mengangkut ayam dengan nomor polisi BP 8267 WQ dengan sepeda motor matik BP 4286 WB yang digunakan pasutri ini.
Dua orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Mereka adalah Saut Gultom dan Lamsarida Sitompul.
Sementara satu orang selamat dalam lakalantas di Bintan ini. (TribunBatam.id/Endra Kaputra)