SURYA.CO.ID - Dalam agama Islam, hubungan badan antara suami dan istri adalah ibadah. Perlu diketahui, terdapat anjuran wudhu sebelum dan setelah melakukannya.
Pendakwah Buya Yahya menjelaskan, wudhu sebelum dan setelah berhubungan badan merupakan anjuran Nabi Saw dan hukumnya sunah.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah itu menambahkan, dengan wudhu, pasangan suami istri dapat membersihkan diri dari segala kotoran dan dapat menjaga kesucian.
"Wudhu itu sunnah. Wudhu bukan karena sholat, kita menjalankan wudhu karena perintah dari Nabi, selesai, itu kesunnahan," ujar Buya Yahya dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 24 September 2021, Jumat (15/11/2024).
Buya Yahya menjelaskan bahwa anjuran tersebut didasarkan pada hadis Nabi Saw.
"Yang disunnahkan berwudhu dalam hubungan suami istri adalah disaat seorang suami ingin mengulang atau berhubungan intim yang kedua kalinya, itu hadits nabi," kata dia.
Dalam sebuah riwayat Imam Muslim, Buya Yahya menyebutkan ada hikmah di balik berwudhu saat akan berhubungan intim untuk yang kedua kalinya.
"Karena ada fase dia pergi ke tempat wudhu, berjalan itu mengembalikan energi, sehingga dia untuk kembali mengulang atau menggauli istrinya menjadi normal lagi," kata Buya.
Lebih lanjut, Buya Yahya juga menjelaskan sunnah lainnya, yaitu ketika seorang suami atau istri selesai berhubungan jangan langsung tidur dalam keadaan tidak suci.
"Kalau tidak sempat mandi besar, paling tidak dia sudah berwudhu, setelah hubungan suami istri," ujarnya.
Akan tetapi, jika tidak sempat berwudhu lalu tertidur, menurut Buya Yahya juga tidak masalah.
Sebab anjuran wudhu sebelum dan setelah berhubungan badan bagi suami istri adalah sunnah.
Sebagaimana diketahui bahwa sunnah adalah dikerjakan dapat pahala, tidak dikerjakan tidak apa-apa.
Buya Yahya kembali menegaskan soal sunnah Nabi, bukan perkara batal atau tidaknya wudhu itu.
"Jadi hendak tidur, sunnah disaat suami ingin mengulang dan yang ketiga sunnah disaat hendak tidur belum sempat mandi maka disunnahkan berwudhu," kata dia.