JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG ) dalam sepekan periode 11-15 November 2024 turun 1,73% ke 7.161,258. Seiring dengan itu,
kapitalisasi pasar ikut turun 1,46% menjadi Rp12.063 triliun dari Rp12,241 triliun pada pekan sebelumnya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, sepekan ini kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian, yakni sebesar 48,51% menjadi 31,99 miliar saham dari 21,54 miliar saham pada pekan sebelumnya.
P.H Sekretaris Perusahaan BEI Aulia Noviana Utami Putri dalam keterangan tertulisnya mengatakan, peningkatan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi saham selama sepekan, yaitu mencapai 5,09% sebesar Rp12,28 triliun dari Rp11,67 triliun pada pekan sebelumnya.
"Perubahan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa sebesar 1,77% menjadi 1,28 juta kali transaksi dari 1,30 juta kali transaksi pada pekan lalu," tambahnya.
Selama sepekan, pergerakan bursa diwarnai pencatatan tiga saham, satu waran, dan dua obligasi, serta peluncuran Single Stock Futures. Mengawali pekan pada Senin (11/11), pembukaan perdagangan BEI dilakukan oleh PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) dalam rangka pencatatan perdana sahamnya di Papan Utama BEI.
Pada hari yang sama, PT OKI Pulp & Paper Mills secara resmi mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap VI Tahun 2024 dan Obligasi USD Berkelanjutan I OKI Pulp & Paper Mills Tahap VI Tahun 2024 di BEI dengan nilai masing-masing sebesar Rp2.250.917.000.000 dan USD9.219.000.
Pada hari berikutnya yakni Selasa (12/11), PT Newport Marine Services Tbk (BOAT) secara resmi mulai mencatatkan sahamnya di Papan Pengembangan BEI.
Masih pada hari yang sama, BEI bersama Self-Regulatory Organization yang terdiri dari PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Grand Launching produk derivatif baru, yaitu Kontrak Berjangka Saham (KBS) atau lebih dikenal dengan Single Stock Futures (SSF).
Kemudian pada Rabu (13/11), pembukaan perdagangan BEI dilakukan oleh PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) dalam rangka pencatatan perdana saham di Papan Pengembangan BEI.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 121 emisi dari 73 emiten senilai Rp112,13 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 589 emisi dengan nilai outstanding Rp465,41 triliun dan USD86,02 juta, yang diterbitkan oleh 132 emiten.
Sementara, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai Rp6.035,71 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 8 emisi Efek Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,70 triliun.