Pilkada Jakarta, Tiga Paslon Harus Maksimalkan Debat Terakhir untuk Yakinkan Pemilih
GH News November 16, 2024 05:07 PM
JAKARTA - KPUD Jakarta akan menggelar debat kandidat ketiga Pilkada Jakarta pada Minggu, 17 November 2024. Debat akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta, dengan mengangkat tema seputar 'Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim'.
Total, ada enam ruang lingkup yang akan diperdebatkan para pasangan calon. Rinciannya mengenai penanganan banjir, penataan permukiman, penurunan emisi dan polusi udara, serta transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, kota layak huni, dan penataan ruang terbuka hijau.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengingatkan agar tiga paslon memaksimalkan panggung debat karena menjadi debat pamungkas untuk meyakinkan calon pemilih pada hari pencoblosan 27 November 2024.
Terlebih, kata Adi, tema yang diangkat merupakan masalah selama ini menjadi perhatian dan keluhan warga Jakarta seperti banjir, masalah lingkungan, dan polusi.
"Jadi para paslon itu ya bicaranya jangan normatif, tapi bicara yang konkret, direct, apa solusinya dan bisa dipertanggungjawabkan, saya kira di situ kuncinya," katanya saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (16/11/2024).
Menurut Adi, panggung debat besok sangat penting bagi RK-Suswono, Dharma-Kun, dan Pramono-Doel karena selain debat terakhir, masing-masing paslon dibekali modal waktu yang sangat sempit. Sehingga, tak ada kesempatan bagi tiga paslon untuk menguraikan secara rinci apa yang menjadi program dan visi-misi mereka.
Selain itu, lanjut Adi, debat terakhir besok menjadi momentum yang tepat, karena dari sisi kandidasi dan elektoral tampak terlihat head to head antara RK-Suswono dan Pramono-Doel terpaut tipis.
Dia menambahkan, kondisi tersebut masih ditambah dengan temuan beberapa lembaga survei yang menyatakan bahwa banyak swing voters yang belum dan masih ragu menentukan pilihan. Sehingga, kondisi ini harus dimaksimalkan sebaik mungkin.
"Karena dalam debat itu kan tidak punya waktu yang terlampau panjang gitu ya untuk menjelaskan hal-hal yang sifatnya prinsip. Tinggal memilih diksi yang sifatnya quotable, kata-kata yang mudah diingat oleh warga Jakarta, praktis menyentuh persoalan mereka dan solusinya apa yang bisa diimplementasikan untuk mengatasi banjir, lingkungan hidup, polusi, dan seterusnya," pungkas Adi.