Berita Populer Kotamobagu: Tim NK-STA Walk Out di Debat Ketiga Pilkada 2024, Tuding KPU Diskriminasi
Frandi Piring November 16, 2024 08:30 PM

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gelaran debat terbuka ketiga Pilkada Kotamobagu 2024 dilaksanakan di Gedung DPRD Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut), pada Sabtu (16/11/2024).

Forum debat kali ini diikuti oleh ketiga tiga pasangan calon (paslon) Wali Kota dan wakil Wali Kota Kotamobagu.

Ketiga paslon saling adu gagasan terkait pembangunan dan kesejahteraan Kota Kotamobagu ke depan.

Mereka adalah Paslon Nomor Urut 1 Meiddy Makalalag dan Syarifuddin Mokodongan, Paslon Nomor Urut 2 Weny Gaib dan Rendy Mangkat dan Paslon Nomor Urut 3 Nayodo Koerniawan dan Sri Tanti Angkara.

Namun, dalam forum debat ketiga ini, calon wakil wali kota Sri Tanti Angkara (STA) dari Paslon Nomor Urut 3, tidak berkenan hadir.

Ketidakhadirannya Sri Tanti Angkara karena berhalangan kondisi kesehatan.

Calon Wali Kota, Nayodo Koerniawan, menyebut absennya Sri Tanti Angkara disebabkan oleh kondisi kesehatannya yang menurun.

“Pasangan calon saya (STA), sedang menjalani perawatan intensif di Jakarta karena sakit,” kata Nayodo.

Meski hadir tanpa pasangan, Nayodo tetap menunjukkan kesiapannya untuk menyampaikan visi dan misinya di hadapan para panelis dan peserta debat.

Namun di tengah acara, Tim pemenangan Nayodo Koerniawan dan Sri Tanti Angkara (NK-STA) walk out (WO) dari ruang debat.

Tim NK-STA mengajukan protes resmi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotamobagu terkait pelaksanaan debat ketiga calon wali kota dan wakil wali kota.

Alasan protes dari tim NK-STA karena paslon mereka menganggap adanya diskriminasi yang dilakukan oleh KPU Kotamobagu terhadap pasangan calon (paslon) NK-STA.

Dugaan diskriminasi tersebut akhirnya membuat tim NK-STA memutuskan untuk walk out (WO) dari ruang debat sebagai bentuk kekecewaan.

Dalam keterangannya kepada pers, Nayodo Koerniawan bersama tim pemenangan mengungkapkan bahwa mereka menilai KPU telah bertindak tidak adil terhadap paslon NK-STA.

Tindakan yang dipermasalahkan adalah terkait pemilihan lokasi gedung debat ketiga yang dianggap terlalu dekat dengan salah satu paslon lain, sehingga dinilai memberikan keuntungan bagi pesaing.

Selain itu, mereka juga menyoroti penempatan posisi podium yang tidak sejajar, yang menurut tim NK-STA mempengaruhi suasana dan kesetaraan dalam debat.

“Dari apa yang terjadi, merupakan wujud protes karena didiskriminasi. Mulai dari surat protes kami tidak diindahkan, juga posisi podium yang menurut tim pemenangan kami mendiskriminasi,” kata  Nayodo Koerniawan dengan tegas.

Hingga berita ini diturunkan, pihak KPU Kotamobagu belum memberikan tanggapan resmi terkait walk out dan protes yang diajukan oleh tim pemenangan NK-STA.

Protes ini menambah ketegangan dalam proses pemilihan wali kota dan wakil wali kota Kotamobagu yang kini semakin dekat dengan hari pencoblosan. (TribunManado.co.id/Fra/DCMG)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.