TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Sumsel sepakat mendorong agar pemerintah pusat kembali melanjutkan pembangunan pembangunan jalan tol Trans Sumatera agar rampung.
Ketua DPD ASPERINDO Sumsel, Haris Jumadi mengatakan, rencana pembangunan jalan tol itu seharusnya sesuai di era pemerintahan Jokowi, namun karena kendala Covid-19 menyebabkan proyek itu tertunda.
"PR yang belum selesai ini kami dorong agar tetap jadi fokus pemerintahan saat ini sehingga tidak teralihkan fokus pembangunannya," kata Haris disela rapat kerja wilayah di Hotel Swarna Dwipa, Sabtu (16/11/2024).
Haris menyebut jika jalan tol Trans Sumatera selesai maka akan berempat baik bagi perekonomian karena harga jual produk atau barang akan turun karena jarak tempuh juga lebih cepat.
Sehingga harga jual di pulau Sumatera juga akan semakin bersaing dan tidak akan lebih mahal lagi seperti saat ini.
Seruan itu akan disampaikan Asperindo saat munas Maret tahun depan. Dengan adanya koneksi jalan tol yang lebih mudah bisa memangkas biaya produksi lebih rendah, output juga akan berdampak jual produk lebih ramah di kantong.
Rapat kerja Asperindo juga menyetujui Asperindo mendukung program pemerintah melawan truk over load over dimension (ODOL) sehingga akan memuat barang sesuai ketentuan dan kapasitas angkut kendaraan.
Namun Haris juga meminta agar pemerintah juga mendukung program lawan ODOL ini dengan menjalankan mekanisme timbang yang baik.
Cukup 30 menit saja proses timbang dilakukan, jangan lebih lama lagi hingga berjam-jam karena akan mempengaruhi kinerja pengiriman karena jasa ekspedisi harus tepat waktu.
Jika terlambat akan berdampak buruk bagi kepercayaan masyarakat. Pengiriman terlambat tiba sampai tujuan, pemilik paket akan komplain dan lainnya.
Sesuai usulan pembina Asperindo Sumsel yang juga praktisi transportasi, truk ODOL harus dilawan dan Asperindo mendukung tapi juga harus fair jangan sampai justru di timbangan dibiarkan lama menunggu sehingga ada celah diselesaikan di jalan dengan petugas.
"Truk over muatan juga merusak jalan, kalau jalan rusak juga cepat rusak sehingga pikiran jug akan rugi, sehingga kami dukung lawan ODOL," kata Haris.(tnf)