TIMESINDONESIA, BANJAR – Datangnya musim penghujan mendatangkan potensi peningkatan kasus DBD yang dikhawatirkan akan melonjak jika tidak ditangani dengan benar.
Ini disampaikan dr Ika Rika Ruhantika, Kabid pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kota Banjar kepada awak media yang meliput, Jumat (15/11/2024).
"Kami sebelumnya sudah memberikan surat edaran wali kota ke masyarakat dan menggalakan pembersihan sarang nyamuk (PSN) bersama semua lintas sektor maupun OPD," jelasnya.
Agenda rutin PSN ini disebutkan dr Ika gencar dilakukan setiap puskesmas berikut dengan mensosialisasikan pencegahan DBD di setiap lokmin.
"Antisipasi kita di setiap momen apapun terus memberikan sosialisasi untuk pencegahan DBD," imbuhnya.
Dari 343 kasus DBD sepanjang tahun 2024, untuk bulan November ini jumlah kasus DBD mencapai 8 kasus dimana 1 diantaranya meninggal dunia dan 7 pasien dinyatakan sembuh.
Dari akimulatif kasus DBD sejak Januari 2024, jumlah penderita DBD yang meninggal dunia berjumlah 5 orang dengan rentang usia antara 5 sampai 14 tahun.
Adapun rincian kasus DBD sejak Januari 2024 diungkap dr Ika didominasi penderita berjenis kelamin perempuan yaitu 216 kasus dan laki-laki 135 kasus.
"Untuk status penderita DBD yang meninggal laki-laki berjumlah 3 orang dan perempuan 2 orang," ungkapnya.
Sementara untuk status penderita berdasarkan golongan umur, usia sampai 1 tahun mencapai 7 kasus, usia 1 sampai 4 tahun mencapai 12 kasus, usia 5 sampai 14 tahun mencapai 68 kasus, usia 15 sampai 44 tahun mencapai 189 kasus dan usia diatas 44 tahun mencapai 75 kasus.
"Kami mengimbau agar masyarakat menggalakan aksi pembersihan sarang nyamuk untuk mencegah berkembangbiaknya jentik nyamuk yang dapat mengakibatkan DBD," imbaunya. (*)