Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Calon wakil wali kota Bandung nomor urut 2, Dhani Wirianata mendapat dukungan dari pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pasar Gedebage untuk Pilwalkot Bandung 2024. Dukungan itu disampaikan mereka kemarin.
Dhani pun menegaskan komitmennya untuk tak akan merelokasi para pedagang, sehingga mereka bisa melakukan aktivitasnya dengan nyaman.
Pasar Gedebage menjadi pasar yang berdiri puluhan tahun, bahkan sudah alami dua kali relokasi, dari awalnya Cibadak Mall, kemudian pindah ke Tegallega dan akhirnya ke Gedebage.
"Komitmen lami untuk memperhatikan pasar-pasar tradisional dan untuk kebijakan yang bisa membawa pasar tradisional lebih maju. Komitmen HD juga tak akan merelokasi para pedagang yang ada di Gedebage," katanya, Sabtu (16/11/2024).
Bandung, lanjut Dhani memberikan nilai jual bagi para pengunjungnya. Dia mengaku akan mencanangkan pasar tradisional khususnya Pasar Gedebage sebagai pasar pariwisata, mengingat potensi yang dimiliki pasar itu, semisal fesyen yang menjadi daya tarik para wisatawan.
"Kami akan mengajak para pedagang, perwakilan pedagang, dan juga pihak-pihak terkait untuk bisa membawa pasar ini menjadi pasar tempat berwisata," ujar Dhani.
Ketua Paguyuban Pasar Gedebage, Dewa Iman Sulaeman mengatakan ada 1000 lebih suara dari para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pasar Gedebage yang dibulatkan untuk mendukung pasangan HD, bukan hanya sekedar dukungan pada masa kampanye.
Dia menyebut, keresahan para pedagang yang dituangkan pada lembaran kertas, dan ditandatangani basah oleh Calon Wakil Walikota nomor urut 2 tersebut, menjadi suatu bukti kuat, akan komitmen berbentuk perhatian bagi para pedagang ke depannya.
"Betul, pada dasarnya adalah mereka konsisten apa yang kami sampaikan ya apa yang menjadi aspirasi kami, dimuat dalam sebuah surat dan dia tanda tangani, itu yang menjadi harapan saya seperti itu," katanya.
Dewa menambahkan, pasar yang dahulunya dibangun secara mandiri, dapat lebih maju dalam aspek pembangunan juga manajemennya.
"Dulu pedagang-pedagang tidak dibantu oleh pemerintah daerah ya, ini pun bisa direlokasi karena ada program pemerintah Kota Bandung dengan pihak ketiga untuk dibangunkan supaya si PKL itu terkoordinir di dalam satu bangunan seperti ini," katanya.(*)