Hadiri Dialog Ekonomi Kadin Badung, Ini "Reward" Suyadinata Bagi Sektor dan Pelaku Pariwisata
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Pasangan Calon (Paslon) Bupati Wayan Suyasa dan Wakil Bupati Badung Putu Alit Yandinata (Suyadinata), menghadiri Dialog Ekonomi yang digelar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Badung di Hotel Made Sempidi Jumat 15 November 2024.
Pada kesempatan itu, Suyadinata berkomitmen memberikan reward atau penghargaan dengan program-program konkret kepada sektor dan pelaku pariwisata yang selama ini memberikan kontribusi besar bagi pendapatan asli daerah (PAD) Badung.
Acara tersebut dibuka Plt. Bupati Badung Ketut Suiasa dan dihadiri oleh kedua paslon yakni Suyadinata dan Paslon Wayan Adi Arnawa dan Bagus Alit Sucipta (Adi-Cipta).
Hadir juga Ketua Kadin Badung Putu Gede Putra Adnyana, utusan organisasi di bawah Kadin seperti Asita, REI, PHRI, Gapensi, serta Iwapi.
Secara keseluruhan, acara tersebut dihadiri ratusan pengusaha di bawah Kadin serta undangan lainnya.
Ketua Kadin Badung Putu Gede Putra Adnyana menegaskan, acara ini digelar untuk mengetahui visi misi Calon Bupati Badung terutama di sektor ekonomi.
Selain itu, pihaknya berharap asosiasi profesi yang ada di Badung seperti PHRI, REI, Gapensi diberi kesempatan untuk ikut serta dalam pembangunan Badung.
"Asosiasi profesi ini perlu diberdayakan dan diajak bersama membangun Badung karena asosiasi profesi ini diisi oleh putra-putri terbaik Badung," tegasnya.
Selain itu, Putra Adnyana menitip pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk diberdayakan.
"Jika terpilih kami titip UMKM yang tersebar di profesi yang beragam," tegasnya.
Setelah memberi sambutan pembuka dari Ketua Kadin Badung, Dialog Ekonomi Calon Bupati Bersama Kadin Badung pun dimulai.
Dialog Ekonomi dibagi dua sesi. Sesi pertama menampilkan Paslon nomor urut 1 Suyadinata dengan moderator Cokorda Dalem Dahana, SH, MKn. yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana. Pada sesi kedua yang dimulai sekitar pukul 13.00, Dialog Ekonomi menampilkan Paslon Adi-Cipta.
Pada kesempatan pertama, moderator memberi kesempatan kepada Calon Bupati Wayan Suyasa dan Wakil Bupati Putu Alit Yandinata menggeber visi misinya di bidang ekonomi.
Suyasa menjelaskan, visi misinya jelas membuat masyarakat Badung "Sejahtera, Bahagia dan Merata".
Saat ini banyak yang belum sejahtera dan bahagia karena sejumlah program diberikan kepada kelompok dan tidak merata.
"Saya bangga karena Kadin Badung mengundang kami untuk menyampaikan visi misi untuk sektor ekonomi," tegas Suyasa yang juga mantan Wakil Ketua DPRD Badung tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Cawabup Putu Alit Yandinata merinci program unggulannya yakni memberikan Rp1 miliar per banjar adat, Rp 2 miliar per desa adat, Rp150 juta per subak, pendidikan gratis untuk sekolah negeri dan swasta, kesehatan gratis, santunan kematian Rp25 juta, serta Rp2 juta untuk santunan lansia. Satu lagi be celeng jelang Galungan dan daging lain untuk krama di luar Hindu.
"Kami memberikan bantuan kepada banjar dan desa adat, karena pariwisata berbasis adat dan budaya dan ini dilestarikan di banjar dan desa adat," tegas anggota DPRD Badung empat periode tersebut.
Selanjutnya moderator memberikan kesempatan kepada anggota Kadin untuk mengajukan pertanyaan maupun tanggapan terhadap visi misi Suyadinata di sektor ekonomi. Salah satunya datang dari Ketua Asita Bali Putu Winastra.
Menurutnya, pariwisata saat ini memberikan kontribusi hingga 85 persen bagi pendapatan Badung. Walau begitu, hingga kini tak ada program spesifik yang dilakukan untuk pelaku pariwisata.
Menurutnya, dana-dana banyak digelontor kepada kepentingan lain di luar pariwisata.
"Lantas untuk pelaku pariwisata apa? Untuk promosi pun ketika kami mengajukan di Pemkab Badung dibilang tak ada anggaran, sehingga kami harus melakukannya secara mandiri," tegasnya.
Menjawab ini, Wayan Suyasa memastikan tidak akan mengabaikan sektor dan pelaku pariwisata.
"Jika diberi kesempatan memimpin Badung, kami garanti. Sektor dan pelaku pariwisata akan kami merangkul dan kami memberikan reward kepada sektor ini," tegas Suyasa.
Pariwisata untuk menjadi menarik, ujar Suyasa, harus menampilkan performance yang baik di sektor lalu lintas, keindahan dan kebersihan, serta pemandangan yang asri. Tahap pertama di sektor pariwisata, pihaknya akan menertibkan kabel-kabel yang semrawut yang merusak pemandangan.
"Pada tahun pertama kepemimpinan kami, kabel-kabel ini akan ditanam di bawah tanah sehingga pemandangan menjadi asri," tegas Suyasa.
Pihaknya juga memastikan menjalankan sejumlah program untuk mengurai kemacetan, sebab kemacetan menjadi momok di sektor pariwisata. Untuk ini, pihaknya akan membuat sejumlah shortcut maupun pembuatan jalan baru.
"Kami juga akan memperlebar jalan-jalan desa untuk bisa dilalui wisatawan," tegasnya sembari menambahkan program untuk menyelesaikan persoalan sampah.
Khusus untuk asosiasi dan pelaku pariwisata, pihaknya akan membuat gedung representatif untuk bisa ditempati dan menggelar sejumlah kegiatan.
"Khusus untuk dana promosi, kami pastikan akan tetap dilakukan. Seberapa populer sebuah produk, promosi tetap dilakukan," ungkapnya.
Satu lagi, Suyasa akan merangkul pelaku-pelaku pariwisata dalam menjalankan program-program pemerintah.
"Kami akan mengajak dan merangkul pelaku pariwisata mulai perencanaan hingga eksekusi program. Ini kami garanti," tegasnya.
Masalah-masalah lain seperti sumber daya manusia, masalah air di Kuta Selatan, adanya indikasi insinyur luar negeri beroperasi di Bali, semuanya dijawab dengan gamblang oleh Paslon Suyadinata. Karena itu, peserta Dialog Ekonomi berharap Paslon Suyadinata bisa terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Badung 2025-2030. (*)