Micro Drama China Tumbuh Pesat di Indonesia, Buka Peluang Pertukaran Budaya
GH News November 17, 2024 04:07 PM
JAKARTA - Konten-konten China seperti micro drama tengah tumbuh pesat di Indonesia. Hal ini seperti diungkap Head of Creative Production PT MNC OTT Network Thaleb Wahjudi.

Menurut Thaleb, menjamurnya konten China di Tanah Air membuka peluang kerja sama kedua negara untuk pertukaran kebudayaan. Dengan begitu dua negara akan lebih mengenal satu sama lain.

Menindaklanjuti besarnya minat masyarakat Indonesia akan konten micro drama China, Thaleb menyebut bahwa MNC telah menjalin kolaborasi dengan PekanTV Fujian (Quanzhou). Kerja sama ditandai dengan penandatanganan MoU yang berlangsung di Jakarta pada Kamis (14/11/2024).



"Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan Indonesia bisa mengadakan kolaborasi co-production dan akan bertukar juga mengenai kebudayaan dan juga potensi kerjasama lainnya," kata Thaleb.

"Dan harapannya MNC Group juga bisa mengadakan co-production khususnya mengadakan co-production di bidang mikrodrama," lanjutnya.

Untuk diketahui, kolaborasi antara MNC dan Pekan TV Fujian menghadirkan program drama series terbaru yang bakal tayang di iNews TV dan juga RCTI+. Diungkap Redo Doron selaku Head of Sales MNC Contents & Licensing, setidaknya ada enam episode dokumenter yang ditayangkan.

"Kolaborasi yang kami lakukan dengan Fujian TV ini adalah membantu mempromosikan program China, program mereka di salah satu stasiun TV milik MNC yaitu iNews dan juga platform OTT RCTI+. Kami mempromosikan enam episode program dokumenter dari China di dua panggung tersebut," ungkap Redo.

"Konten China adalah salah satu komponen utama yang ditawarkan OTT untuk dinikmati dan ditonton oleh penonton Indonesia. Dan sejauh ini, berdasarkan kacamata saya bahwa masyarakat Indonesia juga sangat menyenangi atau menikmati konten-konten dari China, seperti drama series yang memang sangat menarik untuk ditonton," lanjutnya.



Kolaborasi disebut akan menjadi jembatan pertukaran budaya serta bakal memperkuat kerjasama dalam komunikasi film dan televisi. Selain itu juga memungkinkan audiens Indonesia menikmati keindahan dan kekayaan warisan budaya Quanzhou.

"Ke depan, harapannya kami (juga) dapat lebih erat lagi dalam kerja sama di beberapa area yang mungkin bisa dieksplor bareng. Seperti produksi film, produksi sinetron, produksi animasi, dan mungkin bisa ditayangkan di dua negara sekaligus. Jadi ini mungkin akan membantu mengenalkan satu sama lain tentang kebudayaan dari Indonesia dan China," ujarnya
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.