BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Lebih dari 120 ton sampah masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Parit Enam Pangkalpinang setiap harinya.
Sampah ini berasal dari seluruh kelurahan di Kota Pangkalpinang dan didominasi oleh limbah kantong plastik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang, Bartholomeus Soeharto mengatakan bahwa meskipun sebagian besar sampah berupa material organik, keberadaan plastik sangat mencolok karena sifatnya yang sulit terurai.
"Tentu saja sampah organik mendominasi, tetapi di permukaan yang terlihat justru sampah plastik. Hal ini karena sampah organik cepat terurai, sedangkan plastik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai," kata Soeharto kepada Bangkapos.com, Minggu (17/11/2024).
Soeharto menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam mengurangi penggunaan kantong plastik. Menurutnya, kesadaran sebagian warga sudah mulai tumbuh, meskipun jumlahnya masih terbatas.
"Beberapa masyarakat sudah membawa kantong belanjaan sendiri saat ke pasar, tetapi persentasenya masih jauh lebih sedikit dibandingkan yang masih menggunakan kantong plastik sekali pakai," tuturnya.
Dia berharap kesadaran ini terus meningkat dengan menerapkan prinsip 3R, yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (mendaur ulang).
"Bagi masyarakat yang sudah membawa kantong belanjaan sendiri, kami sangat mengapresiasi dan berharap kebiasaan ini terus dipertahankan. Pada akhirnya, lingkungan yang bersih adalah untuk kenyamanan kita semua," imbuhnya.
Kantong plastik sekali pakai menjadi salah satu ancaman terbesar bagi lingkungan karena membutuhkan ratusan tahun untuk terurai. Dengan 120 ton sampah yang masuk ke TPA setiap hari, peran aktif masyarakat dalam mengurangi plastik menjadi krusial.
"Kami terus mengedukasi warga untuk bijak dalam menggunakan plastik. Hal kecil seperti membawa kantong belanjaan sendiri bisa menjadi langkah besar untuk mengurangi volume sampah plastik," kata Soeharto.
Ia juga mengingatkan upaya menjaga lingkungan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua pihak.
"Ini kembali kepada kita semua. Apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan kualitas lingkungan kita di masa depan," tegasnya.
TPA Parit Enam menjadi cerminan nyata tantangan pengelolaan sampah di Kota Pangkalpinang. Dengan partisipasi aktif masyarakat, harapan akan lingkungan yang lebih bersih dan lestari tetap terbuka.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)