Usai Raih Jenderal Kehormatan, Menteri Agus Andrianto Didukung Usut Tuntas Kasus Napi Salemba Kabur
Satrio Sarwo Trengginas November 17, 2024 04:30 PM

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Tantangan besar di sektor imigrasi dan pemasyarakatan menjadi pekerjaan rumah baru bagi Agus Andrianto, yang kini menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Latar belakangnya yang panjang di institusi kepolisian dipercaya mampu membawa perubahan signifikan, meski beban kerja ke depan tak ringan.

Koordinator Persatuan Pemuda dan Mahasiswa Peduli Polri Presisi (PERMISI) Ilham Pangumbara lantas menyatakan apresiasinya terhadap sang mantan Wakapolri yang kini dipercaya jadi menteri di Kabinet Merah Putih.

Menurutnya, penyematan pangkat Jenderal Polisi Bintang 4 yang diterima Agus Andrianto baru-baru ini menjadi momen penghormatan atas dedikasi panjangnya selama berkarier di kepolisian.

"Kami dari PERMISI mengucapkan selamat kepada Bapak Agus Andrianto atas penghargaan dan penyematan Jenderal Bintang 4, yang baru saja diterima kemarin," kata Ilham dalam keterangannya, Minggu (17/11/2024).

Ilham menganggap penghargaan ini sebagai apresiasi Presiden Prabowo Subianto terhadap dedikasi dan komitmen Agus Andrianto dalam mengabdi kepada bangsa.

Terutama dalam memajukan institusi kepolisian di tanah air.

Ia juga berharap penghargaan itu bisa menjadi motivasi baru bagi Agus untuk menjalankan tugas barunya.

"Kami yakin atas (pemberian) Jenderal penghormatan ini dapat menjadi semangat untuk melanjutkan tugas sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan," katanya.

"Berbekal pengalaman dan kepemimpinan beliau selama bertugas di kepolisian, saya kira mampu memberikan warna dan semangat baru dalam mengelola sektor imigrasi dan pemasyarakatan," imbuh Ilham.

Tugas Agus Andrianto sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dinilai tak hanya sebatas mengelola kebijakan rutin.

Transformasi digital, pengawasan imigrasi yang lebih ketat, reformasi sistem pemasyarakatan, hingga pengendalian imigrasi ilegal menjadi beberapa dari sederet tantangan yang harus dihadapi.

Belum lagi, insiden kaburnya tujuh napi dari Lapas Salemba yang diharapkan dapat diusut secara tuntas dan transparan oleh sang menteri.

Diketahui, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan sudah menonaktifkan Karutan Narkoba Salemba buntut insiden itu.

"Kami mendukung penuh langkah dan kebijakan, Pak Menteri Agus untuk mengusut peristiwa tersebut. Mari Pak, kita wujudkan sistem imigrasi dan pemasyarakatan yang lebih baik, transparan, dan berkeadilan. Dengan harapan dapat memperkuat integritas sistem di Lapas kita, sekali lagi ini demi kemajuan Indonesia," pungkas Ilham.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.