JAKARTA - Elektabilitas terkini Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Pilkada Kota Bogor 2024 diungkap lembaga survei Poldata Indonesia, Minggu (17/11/2024). Pasangan Dedie A Rachim-Jenal Mutaqin menurun, sementara Sendi Fardiansyah-Melli Darsa dan Atang-Trisnanto-Annida Allivia kompetitif.
Hasil survei dipaparkan dalam acara bertajuk 'Diskusi Publik Pilkada Kota Bogor 2024: Menakar Kekuatan Pasangan Calon Wali Kota Bogor di Pilkada 2024 di Kota Bogor. Dalam acara itu, peneliti Poldata Indonesia Fajar Arif Budiman memberikan bocoran hasil riset terkait persepsi dan perilaku pemilih di Kota Bogor.
Berdasarkan hasil survei, elektabilitas Dedie A Rachim-Jenal Mutaqin masih yang tertinggi sebesar 33%. Disusul Sendi Fardiansyah-Melli Darsa 22%, Atang Trisnanto-Annida Allivia 21%, Raendi Rayendra-Eka Maulana 7%, Rena Da Frina-Teddy Risandi 5%.
"Kinerja kampanye Paslon Sendi-Melli paling baik di antara kelima paslon peserta Pilkada Kota Bogor. Sebagai pemain baru, Sendi mampu mengimbangi Dedie yang pernah menjadi Wakil Wali Kota dan Atang yang pernah menjadi Ketua DPRD Kota Bogor. Keduanya adalah politisi senior yang sudah malang-melintang mendominasi politik di Kota Bogor," ujar Fajar.
Fajar menyampaikan terjadi tren penurunan elektabilitas Dedie A Rachim, terutama semenjak dipasangkan dengan Jenal Mutaqin. Di waktu yang bersamaan Sendi Fardiansyah justru menunjukkan kinerja kampanye yang luar biasa.
"Menurut saya, berdasarkan pengukuran ini elektabilitas Dedie A Rachim, meski masih unggul, masih terlalu rendah mengingat beliau adalah mantan Wakil Wali Kota Bogor yang didukung langsung dan penuh oleh mantan Wali Kota Bogor yang sekarang merupakan Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya," kata Fajar.
Lebih jauh Fajar juga menyoroti jalannya kontestasi Pilkada Kota Bogor, yang kini kian mengerucut kepada persaingan di antara tiga Paslon saja.
"Kalau lihat trennya seperti ini, sekarang memang hanya tiga paslon saja yang terlihat kompetitif untuk memenangkan kontestasi. Dedie Rachim, Sendi Fardiansyah, dan Atang Trisnanto," kata peneliti lulusan Universitas Padjadjaran tersebut.
Dengan waktu kampanye kurang dari 10 hari tersisa, Fajar memprediksi bahwa Paslon Sendi-Melli atau Atang- Annida sangat berpotensi untuk melampaui angka elektabilitas Dedie pada hari pemilihan tanggal 27 November 2024.
"Kalau trennya terus naik dalam sisa 10 hari ke depan, bukan hal yang mustahil kalau angka elektabilitas Sendi dan atau Atang akan mengungguli persentase Dedie Rachim," tutup Fajar.