POS-KUPANG.COM - Paus Fransiskus untuk kali pertama membahas klaim genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza dalam sebuah buku yang akan terbit.
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia itu pun mendesak penyelidikan lebih lanjut mengenai apakah tindakan Israel memenuhi definisi tersebut.
Berjudul “Hope Never Disappoints. Pilgrims Towards a Better World”, buku ini mencakup intervensi terbaru dan paling terang-terangan dalam perang Gaza yang dimulai pada Oktober tahun lalu.
“Menurut beberapa ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida,” tulis Paus dalam kutipan yang diterbitkan di harian Italia, La Stampa, pada Minggu (17/11/2024).
“Hal ini harus dipelajari dengan seksama untuk menentukan apakah (situasi) ini sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan oleh para ahli hukum dan organisasi-organisasi internasional,” tambahnya, sebagaimana dikutip dari AFP.
Paus asal Argentina itu sebenarnya sering menyesalkan jumlah korban serangan Israel di Gaza.
Dalam hal ini, Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas terbaru pada Minggu menyebutkan jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai setidaknya 43.846 orang, sebagian besar warga sipil.
Namun, seruannya untuk penyelidikan menandai pertama kalinya Paus Transiskus secara terbuka menggunakan istilah genosida dalam konteks operasi militer Israel di wilayah Palestina.
Sebelumnya, sebuah Komite Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (14/11/2024) menilai, perilaku perang Israel di Gaza “sesuai dengan karakteristik genosida”, dan menuduh negara itu “menggunakan kelaparan sebagai metode perang”.
Kesimpulannya telah dikecam oleh pendukung utama Israel, Amerika Serikat.
Namun, ini bukan pertama kalinya Israel menjadi subyek tuduhan genosida sejak dimulainya perang.
Afrika Selatan telah membawa kasus genosida ke Mahkamah Internasional dengan dukungan beberapa negara, termasuk Turkiye, Spanyol, dan Meksiko.
Paus Fransiskus juga sering menyerukan pengembalian sandera Israel yang disandera oleh Hamas pada 7 Oktober lalu. Pasukan Hamas dilaporkan telah menyandera 251 orang pada hari itu.
Untuk saat ini, menurut Militer Israel, masih ada 97 orang yang disandera Hamas di wilayah Jalur Gaza.
Pada Kamis lalu, Paus Fransiskus sempat menerima 16 mantan sandera yang dibebaskan setelah berbulan-bulan ditawan di Gaza. (*)