Adu Gagasan Calon Gubernur Babel Erzaldi dan Hidayat Arsani, Eventonomics Versus BUMD Innovations
Hendra November 18, 2024 11:30 AM

BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Debat Publik calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bangka Belitung ke dua bakal berlangsung pada 18 November 2024 malam, di Hotel BW Suite Belitung.

Jelang pelaksanaan agenda tersebut, Bangka Pos berkesempatan melakukan wawancara dengan dua Calon Gubernur baik itu kandidat nomor urut 1 Erzaldi Rosman Djohan dan calon Gubernur nomor urut 2 Hidayat Arsani.

Pada kesempatan itu, masing-masing dari mereka memaparkan gagasan yang ditawarkan pada masyarakat khususnya dalam konsep membangkitkan sektor ekonomi Bangka Belitung.

Seperti yang disampaikan calon Gubernur nomor urut 1 Erzaldi Rosman, dirinya memaparkan mengenai strategi bernama "Eventonomics" sebagai usaha untuk memulihkan sisi perekonomian masyarakat.

Disisi lain, Calon Gubernur Bangka Belitung nomor urut 2 Hidayat Arsani memiliki pemikiran mengenai BUMD Innovations untuk mengembalikan kondisi ekonomi di Negeri Serumpun Sebalai.

Erzaldi menjelaskan, Eventonomics merupakan bagaimana cara mengemas beberapa event dalam satu wadah, agar mempunyai dampak yang lebih luas bagi beberapa sektor dalam lini kehidupan masyarakat.

"Ini kan mengemas beberapa event, agar event ini berdampak multiplier effect. Kolaborasi antara beberapa event yang kita harapkan tidak saja berdampak pada finance  effect, tapi social effect. Nah ini harus kita mulai, tapi tidak harus kita mulai dengan sekala yang besar sekali, tetapi kita harus mulai dengan yang kecil," ujarnya.

Ia berpendapat, kondisi geografis Bangka Belitung yang berbentuk Kepulauan menjadi tantangan tersendiri, ketika akan menggelar event yang mampu menghadirkan masyarakat luar daerah dalam jumlah besar.

"Artinya ketika event di buat di Provinsi Bangka Belitung, harus berdampak menarik tidak hanya bagi masyarakat Bangka Belitung, tetapi dampak yang kita harapkan kunjungan orang dari luar Bangka Belitung ke Bangka Belitung. Sehingga orang yang berkunjung ke Bangka Belitung ini dalam jumlah yang banyak, spend money nya pun banyak," terangnya.

Gubernur Bangka Belitung periode 2017-2022 itu memaparkan, dalam pelaksanaanya Eventonomics ini akan menghadirkan rangkaian event yang berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu.

Dirinya mencontohkan, seperti misalnya saat mengadakan seminar tentang pemerintahan yang hanya berlangsung dalam satu atau dua hari, setelahnya harus dihadirkan agenda menarik lain bagi para peserta yang hadir dari luar daerah.

"Taruh lah kita prediksi satu orang (yang datang) menghabiskan uang Rp 1,5 juta di Bangka, kali kan 1.000, sudah Rp. 1,5 milliar, itu baru satu event," sebutnya.

Menurut Erzaldi, agar hal ini benar-benar bisa berdampak gelaran event ini harus dihadirkan secara terus menerus dan diharapkan bisa berlangsung setiap pekannya dengan kemasan yang benar-benar menarik.

"Kita ambil contoh Banyuwangi. Banyuwangi itu setiap pekan ada event, sampai-sampai anak sekolah apa saja event. Mereka dikemas dengan menarik sehingga orang yang datang terpancaing untuk menyaksikan, tetapi ini harus bener-bener dipersiapkan dan woro-woro sudah kita mulai dari sekarang," paparnya.

Dirinya berharap, adanya Eventonomics bisa membentuk adanya sebuah regulasi sehingga penyelenggaraan event bisa berjalan beriringan sehingga akhirnya memiliki dampak yang besar.

"Kalau dulu kita belum ada istilah Eventonomics ini, kita mengadakan event ya mengadakan saja. Tapi tanpa mecoba mengkonsolidasikan event-event ini, sebetulnya kalau event-event ini dikonsolidasikan dengan baik dampak nya itu suatu lompatan, bukan lagi langkah," ucapnya.

Sementara itu, Calon Gubernur Bangka Belitung nomor urut 2 Hidayat Arsani terus menyampaikan konsep perubahan bagi masyarakat dengan lima program prioritas. Lima program itu yakni kesehatan, ekonomi, pendidikan, budaya-sosial, agama dan penegakan hukum.

Salah satu yang ditawarkannya yakni adanya pengembangan dan inovasi pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD Innovations), sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"BUMD ini sekarang tidak jalan, karena ada sumber politik, karena salah menempatkan orang. Kalau saya jadi tidak mau BUMD dicampur politik, harus yang betul-betul profesional," ujarnya.

Ia menyebutkan, BUMD Innovations itu akan dibentuk seusai dengan sektor masing-masing, mulai dari BUMD Timah, BUMD Perkebunan, BUMD Pariwisata dan BUMD Perikanan-Kelautan.

"Akan ada direktur yang mengelola. Dari uang itulah nanti akan digunakan untuk kesejahteraan masyarakat," terangnya.

Hidayat Arsani menerangkan, dengan adanya BUMD Innovations itu dirinya optimis bisa meningkatkan sekitar 30 sampai 40 persen pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Bangka Belitung.

"Kita jangan sekali-kali (hanya) berharap pada royalti timah, kita punya kelautan belum tersentuh. Ekspor ikan bukan dari Bangka Belitung tapi pulau lain, makanya tidak tercatat," katanya.

Tak hanya itu, Hidayat Arsani juga menekankan adanya pengembangan hilirisasi baik itu di sektor pertambangan, perkebunan ataupun perikanan sekalipun.

"Masak timah ini hanya kirim balok saja, masak kita hanya kirim balok kayu saja ke Malaysia kirim kursi, meja juga dong biar ada yang nambah pekerjaan dan ada nilai tambah. Kalau kita hanya bahan baku saja, tenggelam kita," tuturnya.

Terakhir, dirinya memastikan bakal melakukan tata kelola birokrasi dengan menempatkan orang-orang yang tepat sesuai dengan kemampuan dan tidak ada unsur kepentingan lain.

"Dengan SOP dan standar ilmunya, ini anggaran Rp 400 milliar harus dirinci bener tidak, jangan anggaran Rp 400 milliar saya dapat berapa. Jadi kita kadang-kadang berpikir Bangka Belitung, perlu reformasi," sebutnya.

(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.