TRIBUNKALTARA.COM - Claudio Ranieri mempunyai empat pekerjaan rumah di AS Roma, sang pelatih punya tugas yang tidak mudah dalam menertibkan Paulo Dybala dkk.
AS Roma menunjuk Claudio Ranieri sebagai pengganti Ivan Juric yang dipecat usai kekalahan atas Bologna, Minggu (10/11/2024).
Kontrak jangka pendek yaitu hingga Juni 2025 ditandatangani Claudio Ranieri di AS Roma.
Sebenarnya Claudio Ranieri sudah menjalani empat hari masa jabatan ketiganya sebagai pelatih kepala AS Roma.
Akan tetapi kerja kerasnya baru akan dimulai minggu depan saat seluruh skuad kembali ke Trigoria setelah jeda internasional.
Berikut rincian PR Ranieri dalam periode ketiganya menangani AS Roma
Sebab ia menjadi pelatih kepala keempat Giallorossi tahun ini setelah Jose Mourinho, Daniele De Rossi, dan Ivan Juric.
Namun, yang juga penting adalah menghadirkan rasa percaya diri, kebanggaan, dan tekad baru bagi skuad yang tampak putus asa.
Hasil akan membantu membalikkan suasana hati lebih dari segalanya, tetapi dengan hanya 13 poin dari 12 pertandingan pembukaan musim ini, Giallorossi perlu mulai meraih beberapa kemenangan jika moralnya ingin meningkat.
Ranieri juga perlu menghadirkan stabilitas dalam hal taktik.
Skuad sudah harus terbiasa dengan dua sistem yang berbeda setelah 12 pertandingan pertama musim ini.
Biasanya empat bek di bawah asuhan De Rossi, sementara Ivan Juric lebih sering menggunakan skema 3-4-2-1.
Pelatih saat ini mengatakan dalam konferensi pers pertamanya bahwa ia akan menangani setiap pertandingan dalam hal pendekatan taktisnya.
Pernyataannya menyiratkan bahwa ia akan mengubah-ubah tergantung pada lawan yang akan dihadapi AS Roma.
Menurut laporan dari Corriere dello Sport yang Dilansir TribunKaltara.com dari Football Italia, ada sembilan pemain senior yang diharapkan Ranieri untuk menetapkan standar dalam latihan dan pertandingan.
Mereka adalah Gianluca Mancini, Mats Hummels, Mario Hermoso, Angelino, Bryan Cristante, Lorenzo Pellegrini, Stephan El Shaarawy, Paulo Dybala dan Artem Dovbyk.
Pelatih telah berbicara tentang keinginannya melihat lebih banyak kontribusi dari semua pemainnya, terutama dari para tokoh senior.
Barangkali yang terpenting bagi Ranieri adalah memperbaiki hubungan yang rapuh antara klub dan para pendukungnya.
Hasil adalah cara terbaik untuk meningkatkan suasana positif di sekitar Olimpico.
Tetapi memperbaiki masalah seputar mentalitas, kepemimpinan, dan gaya bermain tentu juga akan membantu.
Ranieri tidak dapat diharapkan untuk memperbaiki semua masalah AS Roma seorang diri.
Tetapi jika ia mampu menenangkan keadaan musim ini dan meninggalkan tim dalam kondisi yang lebih baik sebelum akhir kontraknya di bulan Juni, maka itu dapat dianggap sebagai pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
(*)