SURYA.CO.ID, JOMBANG - Siswi salah satu Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Jombang yang diduga menjadi korban pelecehan Kepala Sekolah (Kepsek) sudah melapor ke Polres Jombang.
Kasi Humas Polres Jombang Iptu Kasnasin saat dikonfirmasi mengatakan, dari hasil koordinasi dengan Polsek Mojowarno, sudah dilakukan pemeriksaan terhadap siswi yang diduga menjadi korban pelecehan oknum Kepsek.
"Dari Polsek Mojowarno sudah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Jombang khususnya Unit PPA untuk dilakukan pemeriksaan terkait adanya dugaan kekerasan dan pelecehan yang diungkapkan pada siswa saat berunjuk rasa Rabu (13/11/2024) lalu," ucapnya, Senin (18/11/2024).
Ia melanjutkan, dari proses pemeriksaan itu ada sebanyak lima orang yang diperiksa untuk dimintai keterangan lebih lanjut. "Ada sebanyak 5 orang yang diperiksa," katanya.
Meskipun sudah ada proses tindak lanjut buntut ratusan peserta didik di salah satu madrasah di Jombang yang menggelar aksi unjuk rasa disebabkan salah satunya karena aksi pelecehan, pihak kepolisian masih harus menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.
"Setelah pemeriksaan ini pihak Polres akan menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut untuk masuk ke tahap selanjutnya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan siswa dan siswa Madrasah Aliyah (MA) di Desa Catakgayam, Kecamatan Mojowarno, Jombang menggelar aksi unjuk rasa.
Mereka meminta Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah mundur dari jabatannya pada Rabu (13/11/2024).
Ratusan peserta didik ini rela untuk meninggal kegiatan belajar hanya untuk menyampaikan keluh kesah mereka terhadap Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah yang dianggap menyengsarakan.
Selain para peserta didik, para wali murid juga turut ikut serta melakukan aksi unjuk rasa mendampingi anak-anak mereka.
Puluhan poster bernada protes dibawa siswa dan siswi ini.
Hal tersebut membuat pihak Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang harus turun gunung dan menerjunkan tim khusus untuk menggali informasi adanya dugaan pelecehan oleh Kepsek terhadap siswi
Kepala Kemenag Jombang, Muhajir saat dikonfirmasi SURYA mengatakan ia sudah menerjunkan tim untuk menggali informasi terkait adanya dugaan pelecehan seksual yang terjadi di lembaga sekolah setempat.
"Kami sudah menerjunkan tim untuk mencari informasi, mulai dari wali murid dan siswa yang demo beberapa waktu lalu. Tim kami akan melakukan penilaian Kepala Sekolah," ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon pada Sabtu (16/11/2024).
Hasil penilaian itulah yang nantinya akan menjadi dasar Kemenag untuk memberi rekomendasi kepala pengurus yayasan soal kasus yang melibatkan Kepala Sekolah.
"Jika memang kepala sekolah dirasa tidak layak maka akan kami rekomendasikan untuk diganti," ujarnya.