BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pedagang Pasar Pandu Banjarmasin mengeluhkan sepinya pembeli saat ini di hadapan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, Senin (18/11/2024)
Pedagang ayam potong, Leha menceritakan untuk menghabiskan 15 ekor ayam sangat sulit.
Ia mengatakan, untuk menarik minat pembeli laba yang ia ambil dalam satu ekor ayam tidak banyak.
Ia menyebut, 1 kilogram ayam harganya Rp 45 ribu. Namun, ia rela menjual hanya Rp 40 ribu per kilogram.
"Tidak apa-apa sedikit yang penting laku," bebernya.
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan, dengan adanya SNI terhadap Pasar Pandu daya beli bisa ditingkatkan.
"Tentu kami juga ingin meningkatkan daya beli dengan menurunkan pengangguran. Semoga menjadi terobosan bisa dibantu. Termasuk digitalisasi pasar," ujarnya.
Ia mengatakan sesuai program Presiden RI, pihaknya akan terus melakukan peningkatan sumber daya manusia. Agar bisa memenuhi tuntutan pasar.
Hal serupa juga dikatakan oleh Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina. Ia juga mengakui jika pasar tradisional semakin sepi.
"Tentu kami terus mendorong adanya perbaikan untuk meningkatkan daya beli. Seperti kondisi pasar yang semakin bersih. Dengan pasar yang bersih ini kami berharap bisa meningkatkan daya beli," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)