Ilmuwan Sebut Bumi Kini Punya Bulan Kedua, Asteroid 2024 PT5: Sebesar Bus atau Gedung 3 Lantai
Muhamad Syarif Abdussalam November 18, 2024 11:30 PM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebuah penemuan mengejutkan dalam dunia astronomi mengungkap bahwa Bumi kini memiliki bulan kedua, meskipun hanya sementara.

Asteroid kecil bernama 2024 PT5 dilaporkan tertangkap oleh gravitasi Bumi pada 29 September 2024, menjadikannya pendamping selestial terbaru planet kita.  

Fenomena ini pertama kali diamati oleh astronom dari Complutense University of Madrid menggunakan teleskop besar yang berbasis di Sutherland, Afrika Selatan. Temuan ini menjadi pembahasan hangat di kalangan ilmuwan.  

“Pengungkapan ini telah memicu kegembiraan dalam komunitas ilmiah dan menawarkan peluang baru untuk mempelajari objek dekat Bumi,” ujar Samir Sebti, CEO Daily Galaxy, dalam sebuah laporan ilmiah yang dipublikasikan pada Senin (18/11/2024).  

Asteroid 2024 PT5 memiliki lebar sekitar 37 kaki (sekitar 11,27 meter), membuatnya jauh lebih kecil dibandingkan bulan utama Bumi yang memiliki diameter 2.159 mil atau setara 3.474,57 kilometer. Sebagai ilustrasi, bulan utama Bumi lebih dari 300.000 kali lebih besar dari asteroid ini.  

Jika kita membandingkan ukuran asteroid 2024 PT5 dengan benda-benda di Bumi, kita bisa menggambarkan seberapa kecil objek ini. Untuk memberi gambaran lebih jelas, berikut adalah beberapa perbandingan dengan benda-benda di Bumi:

Panjang Bus - Ukuran asteroid ini hampir sebanding dengan panjang sebuah bus sekolah standar di AS, yang biasanya memiliki panjang sekitar 11-12 meter.

Ukuran Rumah - Jika dibandingkan dengan rumah, panjang rumah berukuran standar sekitar 10 hingga 12 meter di bagian depan, jadi asteroid ini hampir seukuran rumah kecil dua kamar tidur. Sebagai gambaran, jika Anda membayangkan sebuah rumah dengan panjang sekitar dua atau tiga mobil yang diparkir secara berurutan, maka itulah kira-kira ukuran asteroid 2024 PT5.

Tinggi Gedung 3-4 Lantai - Jika dibandingkan dengan tinggi gedung, asteroid ini hanya sedikit lebih tinggi dari bangunan 3 hingga 4 lantai pada umumnya, yang tinggi rata-rata sekitar 10-12 meter.

Jadi, meskipun asteroid ini cukup kecil dibandingkan dengan bulan utama Bumi yang berdiameter 3.474 kilometer, asteroid 2024 PT5 memiliki ukuran yang cukup besar jika kita bandingkan dengan benda sehari-hari yang ada di sekitar kita di Bumi.

Fenomena Langka yang Sulit Terdeteksi

Richard Binzel, astronom dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), menjelaskan bahwa peristiwa semacam ini sebenarnya tidak jarang terjadi. Namun, ukuran asteroid yang kecil seringkali membuatnya sulit terdeteksi.  

“Ini (terikatnya asteroid oleh tarikan gravitasi Bumi) terjadi dengan beberapa frekuensi, tetapi kita jarang melihatnya karena mereka sangat kecil dan sulit dideteksi. Baru-baru ini, kemampuan survei kami mencapai titik melihat mereka secara rutin,” ujarnya.  

Asteroid 2024 PT5 berasal dari sabuk asteroid Arjuna, sebuah kelompok batuan ruang angkasa yang orbitnya mirip dengan Bumi. Asteroid ini mampu mendekati planet kita hingga jarak sekitar 2,8 juta mil dengan kecepatan kurang dari 2.200 mil per jam.  

Namun, keberadaan asteroid ini di orbit Bumi hanya bersifat sementara. Berdasarkan data Jet Propulsion Laboratory Horizons NASA, 2024 PT5 akan meninggalkan orbit Bumi pada 25 November 2024, setelah sebelumnya mulai terikat pada 29 September 2024.  

Carlos de la Fuente Marcos, pakar bulan mini dari Complutense University, memberikan analogi menarik.

“Asteroid 2024 PT5 seperti pembeli yang hanya melihat-lihat barang di toko tanpa membelinya. Ia tidak akan menggambarkan orbit penuh di sekitar Bumi,” ungkapnya.  

Meskipun ukurannya kecil dan keberadaannya singkat, asteroid ini memberikan peluang berharga untuk mempelajari dinamika objek dekat Bumi.

“Perjalanan pengunjung langit ini berfungsi sebagai pengingat akan sifat dinamis tata surya kita. Kehadirannya menawarkan kesempatan unik untuk studi ilmiah,” tambah Samir Sebti.  

Penemuan ini tidak hanya menambah wawasan tentang tata surya, tetapi juga mengingatkan kita betapa kompleks dan dinamisnya lingkungan kosmik tempat kita berada. 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.