Kompetisi usia muda Liga Anak Indonesia musim perdana resmi bergulir. 600 Sekolah Sepakbola (SSB) ikut serta pada event ini.
Bola Indonesia Mandiri bersama LPDUK INASPRO Kemenpora menjadi pihak yang memprakarsai. Liga Anak Indonesia ini mempertandingkan tiga kategori usia yakni U-10, U-11, dan U-12.
Total ada 16,125 pemain usia muda yang bersaing. Sebelum ke tingkat nasional, sebanyak 600 SSB bersaing di 24 regional pada 1-31 November 2024.
CEO Liga Anak Indonesia sekaligus Operator Nasional, Doni Jalu Setiabudi, mengatakan Liga Anak Indonesia 2024 ini lahir karena kurangnya kompetisi pembinaan yang baik dan benar di level akar rumput. Dia berharap kompetisi ini bisa hadir setiap tahun.
"Kami berharap Liga Anak Indonesia ini bisa menjadi kompetisi yang berjalan setiap musim. Ke depan kami akan buat standarisasi semua regional sama seperti Regulasi Pertandingan, format kompetisi serta mock up lapangan dibuat standar seluruh Indonesia," kata Jalu dalam keterangan pers.
Para juara di 24 regional nantinya akan bersaing pada tingkat nasional. Fase itu akan berlangsung di Gelora Soekarno Mojo Agung, Pati, Jawa Tengah, pada 21-28 Desember 2024.
Tingkat nasional menggunakan dua format yakni Liga dan Piala Liga dengan dibagi ke dalam dua grup. Tim yang finis di peringkat 1-4 pada masing-masing grup berhak lolos ke Piala Liga dengan sistem gugur.
Menariknya, meski kompetisi usia dini, Liga Anak Indonesia ini akan menggunakan teknologi Visual Replay.
"Kesan pertama akan sangat menentukan untuk ke depannya. Oleh karena itu, musim perdana seri nasional akan dibuat sekeren dan semaksimal mungkin agar nantinya bisa menjadi daya tarik untuk pemerintah maupun sponsor bisa mendukung Liga Anak Indonesia ini," Jalu menjelaskan.
"Liga Anak Indonesia ini adalah bagian penting dari proses pembinaan generasi muda yang sebenarnya. Mereka akan terus berkembang dari usia muda hingga mencapai masa emasnya sebagai pemain yang berpotensi membawa kejayaan untuk tim nasional Indonesia."
"Kompetisi seperti ini sangat bermanfaat untuk mencari bibit-bibit muda yang berpotensi, sebagai bagian dari regenerasi dan semoga ke depan bisa mengantarkan Indonesia ke Piala Dunia," pungkasnya.