TRIBUNJABAR.ID - Acara wisuda menjadi momen dinantikan para mahasiswa untuk merayakan kelulusannya dari perguruan tinggi.
Tak jarang di momen wisuda tersebut terjadi momen hari hingga terduga.
Seperti momen sekelompok mahasiswa ini memilih menggelar upacara pra wisuda di rumah sakit.
Bukan tanpa alasan, sekelompok mahasiswa menggelar upacara pra wisuda di rumah sakit itu lantaran salah satu teman dari mereka mengalami kecelakaan.
Sekelompok teman Universitas-nya itu berbuat baik untuk teman yang terluka akibat kecelakaan jalan raya.
Musibah kecelakaan yang dialami temannya itu terjadi hanya dua minggu sebelum acara wisuda mereka.
Sontak saat kehadiran sekelompok mahasiswa menjenguk di rumah sakit sekaligus menggelar upacara pra wisuda tersebut membuat temannya itu tarharu.
Kisah persahabatan ini terjadi di Malaysia.
Kecelakaan itu tentu saja menjadi pukulan besar bagi teman mereka yang sudah menantikan momen wisuda dengan penuh harapan.
Namun, bukannya membiarkan teman mereka merasakan kesepian dan kekecewaan, mereka justru menunjukkan bahwa persahabatan sejati tidak mengenal batas, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Tak ingin teman baik mereka melewatkan momen penting tersebut, mereka berkumpul dan mengadakan sesi foto pra-wisuda di rumah sakit tempat teman mereka dirawat.
Dengan penuh semangat, mereka membawa jubah wisuda dan topi wisuda ke rumah sakit, serta memastikan teman mereka yang terluka tetap merasa dilibatkan dalam perayaan tersebut.
Tindakan sederhana ini bukan hanya sebagai cara untuk merayakan keberhasilan akademis, tetapi juga sebagai ungkapan solidaritas yang mendalam, yang mengingatkan kita bahwa momen penting dalam hidup tidak akan terasa lengkap tanpa kehadiran orang-orang yang kita sayangi.
Video yang dibagikan oleh @adamfitrii11 menunjukkan enam mahasiswa di Malaysia mengunjungi teman mereka yang sedang dirawat di rumah sakit dan membawa jubah wisuda serta topi wisuda untuknya.
Mereka menyempatkan waktu untuk berbincang dan menghibur teman mereka yang sedang terbaring di tempat tidur rumah sakit.
Setelah berbicara panjang lebar, mereka dengan penuh kasih membantu teman mereka mengenakan pakaian wisuda, simbol pencapaian yang telah lama mereka impikan bersama.
Salah satu dari mereka bahkan mendorong kursi roda temannya ke area umum rumah sakit, di mana mereka berfoto bersama dengan senyum lebar, meski dalam situasi yang penuh tantangan.
Di sana, mereka mengambil foto bersama yang hangat dengan mengenakan jubah dan toga wisuda, dengan senyum di wajah mereka yang menyiratkan kebahagiaan dan kebersamaan, meskipun keadaan tidak seperti yang mereka harapkan.
“Hanya dua minggu sebelum wisuda, teman kami mengalami kecelakaan. Jangan khawatir, bro, kami ada untukmu!” tulis akun @adamfitrii11 dikutip TribunTrends, Selasa, 19 November 2024.
Kalimat tersebut menunjukkan betapa besar perhatian mereka terhadap teman mereka, serta tekad mereka untuk memastikan bahwa setiap langkah menuju kesuksesan, meskipun dalam bentuk yang berbeda, tetap terasa spesial.
Kisah ini dengan cepat menarik perhatian warganet, tak sedikit dari mereka merasa terharu melihat betapa eratnya hubungan persahabatan dalam kelompok ini.
Banyak warganet yang memberikan komentar positif, mengungkapkan betapa mereka kagum dengan ikatan persahabatan yang ditunjukkan oleh kelompok mahasiswa ini.
Beberapa komentar bahkan menganggap tindakan mereka sebagai contoh persahabatan yang seharusnya dicontoh oleh banyak orang.
“Inilah tingkat persahabatan yang seharusnya kita semua idamkan,” ujar salah satu warganet menggambarkan bagaimana kisah ini menyentuh hati banyak orang.
Selain itu, banyak juga yang memberikan penghormatan kepada kelompok teman ini karena tidak meninggalkan siapapun di belakang, terutama di saat-saat yang penuh ketidakpastian.
Ini adalah pengingat kuat bagi kita semua bahwa persahabatan sejati bukan hanya tentang kebersamaan di saat senang, tetapi juga tentang saling mendukung dan menjaga satu sama lain saat menghadapi kesulitan.
Kisah ini menunjukkan bahwa kebersamaan, kasih sayang, dan empati adalah fondasi yang membuat persahabatan menjadi lebih berarti, lebih dari sekadar momen-momen bahagia, tetapi juga saat-saat penuh ujian dalam hidup.