WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Universitas Indonesia (UI), melalui Departemen Geografi dan Direktorat Pemberdayaan dan Pengabdian Masyarakat (DPPM UI), mengadakan kegiatan aksi bersih hutan kota pada Sabtu, 9 November 2024.
Aksi ini berlangsung di Hutan Kota UI, dipimpin langsung oleh Ketua Departemen Geografi, Supriatna, bersama Dwi Kristianto, serta diikuti oleh berbagai organisasi kemahasiswaan dan relawan dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI dan Geografi UI.
Kegiatan bersih-bersih ini juga melibatkan sejumlah organisasi kelembagaan seperti HMD Geografi, GMC UI, KSG UI, Canopy Biologi, Sigma Biologi, KAPPA FTUI, Mapala UI, Pasatwa FKM, dan lembaga Ecoshift.
Para peserta tidak hanya membersihkan sampah, tetapi juga berdiskusi tentang pentingnya kelestarian lingkungan.
Aksi bersih-bersih ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan mengembangkan database hutan kota berbasis teknologi Android.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi langkah awal dalam penyusunan master plan untuk pengelolaan Hutan Kota UI ke depan.
Supriatna, M.T, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk pengembangan hutan kota, tetapi juga untuk kampanye menjaga fungsi hutan kota agar tetap optimal.
“Kami ingin meningkatkan kesadaran, terutama di kalangan sivitas akademika UI, agar turut menjaga kebersihan dan kelestarian hutan kota,” kata Supriatna dalam keterangannya pada Selasa (19/11/2024).
“Dengan demikian, pengunjung dapat merasa nyaman dan menikmati lingkungan asri di kawasan ini,” tambahnya.
Sementara itu, Dwi Kristianto menambahkan bahwa penyusunan master plan hutan kota UI bertujuan untuk memberikan arahan dalam tata kelola hutan kota ke depan.
Menurut Dwi, hutan kota UI sejauh ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
“Melalui kegiatan ini, kami mengajak mahasiswa untuk melihat potensi besar yang dimiliki Hutan Kota UI. Dengan mengenal potensi tersebut, kami berharap akan lahir gagasan-gagasan baru untuk kajian ilmiah dan inovasi yang dapat mengatasi tantangan perubahan iklim dan pembangunan ekonomi berbasis sumber daya alam,” ujar Dwi.
Dwi berharap agar kegiatan bersih-bersih ini dapat dijadikan agenda rutin guna menjaga keasrian Hutan Kota UI.
“Kegiatan ini bisa dikemas dalam berbagai acara menarik sehingga selain berkontribusi dalam menjaga hutan kota, para peserta juga dapat berwisata dan menikmati keindahan alam di kawasan Hutan Kota UI,” tambahnya.
UI sendiri memiliki hutan alami yang sangat lebat, yang didesain sebagai laboratorium alam sejak pembangunan kampus pada awal tahun 1987.
Sayangnya, tidak banyak orang yang tahu tentang hutan kota ini.
Keindahan hutan ini kerap terganggu oleh sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung, maupun sampah yang terbawa aliran sungai dan mengendap di danau-danau di kawasan tersebut, seperti Danau Puspa, Danau Ulin, dan Danau Salam.
Sampah-sampah tersebut antara lain kemasan makanan, kopi kemasan, sampo, deterjen, dan styrofoam.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu membersihkan sampah yang mengganggu keindahan serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.