Kementerian Keuangan bersama Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan, dalam kerja sama dengan Microsoft Indonesia, Himbara (Himpunan Bank Negara), dan Telkom Indonesia, baru saja menyelesaikan rangkaian GovAI Hackathon 2024.
Kompetisi penciptaan solusi inovatif yang terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan tujuan membuat terobosan AI–terutama generative AI di empat tema besar layanan pemerintahan ini berhasil menarik 191 tim yang terdiri dari 495 peserta. Jumlah tersebut meningkat 100 persen lebih dibandingkan penyelenggaraan tahun sebelumnya dengan 93 tim dari 271 peserta.
Keempat tema besar yang dikompetisikan yakni: (1) pencegahan stunting dan peningkatan gizi anak sekolah, (2) pelayanan publik digital terintegrasi dan responsif, (3) diplomasi ekonomi dan pemberdayaan UMKM untuk ekspor, (4) serta pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel. Dalam prosesnya, sejumlah lembaga lain juga mengambil peranan aktif dalam penyelenggaraan GovAI Hackathon 2024, seperti MoF-DAC, BPS, BRAIN IPB, KORIKA, Universitas Indonesia, dan PKN STAN.
Agus Rofiudin (Staf Ahli OBTI dan juga CIO Kemenkeu) mengatakan Indonesia telah menapaki era digital dengan laju yang sangat pesat. Dengan penetrasi internet mencapai lebih dari 72%, potensi pemanfaatan teknologi, khususnya AI, di sektor pemerintahan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sangatlah besar. I
"Kami menyelenggarakan GovAI Hackathon, untuk mengumpulkan ide inovatif berbasis AI dari para talenta terbaik di Indonesia yang dapat membantu pemerintah meningkatkan kualitas layanan publik," katanya.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan sejak Oktober 2024 tersebut diawali dengan pelatihan AI untuk umum melalui tujuh kelas online bersama pembicara dari Microsoft dan Nawatech, dengan total peserta mencapai lebih dari seribu orang. Berbekalkan pelatihan yang diperoleh, sebanyak 147 tim mengumpulkan ide solusi generative AI mereka, dengan 10 tim terpilih mendapatkan pendampingan lanjutan dari Microsoft, Kementerian Keuangan – Komunitas Analisis Data (MoF-DAC), serta Kementerian Lembaga lain untuk menciptakan Minimum Viable Products (MVP) atas ide mereka, dengan menggunakan teknologi Microsoft Azure.
Dari 10 MVP tersebut, kini terpilih 5 yang MVP-nya akan diwujudkan dalam program pemerintah.
Acep Somantri (Staf Ahli Bidang Manajemen Kemenlu) mengatakan para peserta GovAI Hackathon 2024 telah memberikan inspirasi ide akan berbagai peningkatan layanan pemerintahan berbasis teknologi generative AI. Ide dengan arsitektur teknologi yang lengkap dari para peserta menjadi bukti akan besarnya potensi AI di Indonesia.
"Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi akan mendorong kemajuan yang lebih besar dalam transformasi digital Indonesia, demi kesejahteraan rakyat Indonesia," katanya.
Lima Solusi Terpilih untuk Indonesia
Berikut adalah kelima solusi terpilih, yang telah merealisasikan ide mereka ke dalam bentuk MVP:
UINNOVATOR dengan NuSantap, solusi inovatif yang mengintegrasikan teknologi generative AI dan computer vision. Dengan memanfaatkan algoritma AI, NuSantap mampu memberikan rekomendasi menu yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi setiap individu serta ketersediaan sumber daya pangan lokal. Teknologi computer vision digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda defisiensi nutrisi secara akurat.
Network AI dengan DIPLOMAT-AI, suatu generative AI untuk analisis market intelligence pemetaan potensi ekspor UMKM dan penetrasi pasar luar negeri. Platform ini menyediakan one-stop solution dengan berbagai alat analisis dan model prediksi berbasis AI, yang digunakan untuk memperkirakan potensi pasar di berbagai negara akreditasi. Selain itu, DIPLOMAT-AI juga menawarkan indikator perdagangan yang komprehensif, meliputi peran dan arah perdagangan, struktur perdagangan, regulasi yang berlaku, dan hambatan perdagangan di negara tujuan. DIPLOMAT-AI dilengkapi dengan dengan fitur generate Market Intelligence Report dan chatbot interaktif berbasis Retrieval-Augmented Generation (RAG). Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan laporan pasar yang disusun secara otomatis dalam format PDF sebagai referensi yang mudah diakses, serta layanan chatbot interaktif yang dapat menjawab pertanyaan seputar regulasi, tarif, dan peluang pasar secara real time.
Ember Proyek dengan solusi berbasis AI yang melakukan penilaian potensi serapan karbon menggunakan citra satelit. Data dari citra satelit yang berisi informasi visual mengenai wilayah tertentu seperti vegetasi dan kondisi lahan digunakan sebagai bahan mentah untuk memetakan area yang berpotensi menyerap karbon. Selanjutnya, AI bekerja untuk mengidentifikasi area of interest dengan mengklasifikasikan mana area vegatasi dan non-vegetasi berakurasi tinggi. Setelah area of interest teridentifikasi, analisis dilanjutkan dengan perhitungan potensi karbon berdasarkan jenis tanaman dan luas. Kemudian akan dilakukan penyesuaian berdasarkan kerapatan dan kesehatan vegetas sehingga nilai yang dihasilkan mendekati kondisi yang sebenarnya. Hasil analisis dilakukan konversi estimasi nilai ekonomi berdasarkan informasi harga karbon di pasar saat ini.
AI4Indonesia dengan Trace.AI (Transparent Review and Cost Evaluation Powered by Gen-AI), sebuah solusi inovatif berbasi generative AI untuk meninjau dan mengevaluasi anggaran secara efektif dan transparan. Solusi ini secara otomatis mampu memeriksa dokumen proposal, serta membandingkan harga dengan data internal dan eksternal untuk mendeteksi indikasi mark-up (disesuaikan dengan PP Nomor 12 Tahun 2021 tentang pengadaan barang dan jasa). Selanjutnya, sistem dalam solusi ini akan memberikan rekomendasi berbasis data dan tindakan yang diperlukan, meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap langkah proses pengadaan.
Timses AITIES dengan Ainara, solusi inovatif yang mengintegrasikan teknologi blockchain, smart contracts, dan generative AI untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas real time dalam pengelolaan dana desa. Setiap transaksi dicatat permanen di blockchain dan smart contracts; memastikan penyaluran dana hanya terjadi saat syarat terpenuhi, sehingga mengurangi risiko korupsi. Dengan LaporNara, laporan progres proyek disusun otomatis dan dapat diakses publik melalui dashboard PantauNara untuk memudahkan pemantauan. Selain itu, AwasNara mendeteksi anomali pengeluaran yang memastikan dana digunakan sesuai standar. Ainara mendukung pengawasan yang lebih terbuka dan partisipatif serta berkontribusi dalam membangun masa depan desa yang transparan dan akuntabel.