TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Tak perlu jauh-jauh untuk menikmati berendam air panas alami pegunungan ala Onsen di Jepang
Kini di wisata Pancuran Pitu Baturraden, Kabupaten Banyumas menawarkan daya tarik berendam ala onsen di Jepang.
Dinamai 'Tsuyura Pitu Onsen' menawarkan sensasi berendam air panas pegunungan secara private dengan pemandangan alam.
Dirut PT Perhutani Alam Wisata Econique, Tedy Sumarto mengatakan adanya Onsen tersebut menjadi bagian dari revitalisasi pancuran pitu.
"Kita bangunkan Onsen, diharapkan jadi daya tarik tambahan yang ditawarkan dengan keasrian alamnya dapat berendam air hangat dengan view alam," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (21/12/2024).
Di area Onsen itu juga disediakan berbagai fasilitas pendukung termasuk jaringan wifi dan sajian makanan khas Banyumas.
Di objek wisata pancuran pitu juga menyediakan fasiitas pijat belerang yang para pemijatnya adalah para warga setempat.
"Target menghadapi nataru sudah mempersiapkan seoptimal mungkin agar nyaman dan aman.
Persiapan adalah berkoordinasi dengan stakeholder," tambahnya.
Pihaknya menjelaskan kenapa pancuran pitu direnovasi hal itu karena ingin memunculkan sesuatu yang unik agar dapat memikat wisatawan.
Untuk dapat menikmati sensasi berendam di Onsen ala Jepang membayar biaya masuk gerbang Palawi Rp25 ribu saat weekend dan Rp20 ribu di hari biasa.
Asisten Manager Palawi, Yudi Priono mengatakan biaya masuk tersebut sudah termasuk masuk ke sejumlah objek wisata yaitu ke kebun raya, pancuran pitu, bumi perkemahan, dan taman labirin.
Akan tetapi ketika akan masuk ke onsen dikenakan biaya tambahan.
"Untuk yang onsen umum berisi 10 orang Rp15 ribu.
Kalau yang private itu Rp150 ribu untuk 5 orang dan durasinya satu jam," katanya.
Untuk jam operasional mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.
Kedepan juga akan ada kawasan kemah di sekitar onsen," imbuhnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas (Sekdin) Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Banyumas, Deskart Jatmiko menambahkan objek wisata Banyumas sudah saatnya berbenah.
"Sudah pada berbenah seperti Kebumen hingga Banjarnegara perkembangan sangat besar.
Banyumas perlu mengimbangi itu, yaitu memaafaatkan promosi yang ada, kedepan perlu diversifikasi karena rata-rata tinggal di Banyumas baru 1.5 hari," katanya.
Padahal idealnya lama tinggal dapat dimulai sejak Jumat Sabtu dan Minggu.
"Harus ada aktifitas wisata, bahwa kekuatan atraksi harus diimbangi wisata budaya," katanya.
Terkait persiapan natal dan tahun baru animo orang berkunjung pasti akan meningkat.
Sehingga diperlukan persiapan seperti pengamanan lokasi wisata karena ada iklim ekstrem, terutama bagi wisata yang mengandalkan alam.
"500 ribu kurang lebih diprediksi masuk ke Baturraden. Itu belum termasuk ke wisata yang pengelolaannya bukan dari pemkab Banyumas," jelasnya.
Salah seorang pengunjung asal Jakarta, Rangga, mengaku berkesan dengan adanya onsen pemandian air panas Onsen ala Jepang di Pamcuran Pitu.
"Seger terbuka karena outdoor. Jadinya enak.
Saya sudah pernah ke Baturraden tapi pancuran 7 baru kali ini. Suasananya enak private sehingga sama keluarga," imbuhnya. (jti)