TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Keberadaan sanggar Sindhu Laras Bocah menjadi wadah positif bagi anak-anak saat ini untuk lepas dari ketergantungan gadget.
Sindhu Laras Bocah yang saat ini memasuki usia ketiga tahun merupakan sekolah karawitan dan pedalangan yang berlokasi di Sanggar Teater Lingkar, Kedungmundu, Kota Semarang.
Hal itu diakui Kepala Sekolah Sindhu Laras Bocah, Dhananjaya Gesit Widiharto yang awal mula membentuk sanggar karena keterbatasan waktu mengantar sang anak ke sekolah kesenian.
Memasuki tahun ketiga ini, jumlah murid di sanggar Sindhu Laras Bocah kini sebanyak 30 anak. Mereka diharapkan sebagai seniman-seniman handal yang mampu mempromosikan daerahnya di masa yang akan datang.
Yaya sapaan Dhananjaya Gesit Widiharto mengatakan, keluhan utama para orang tua saat memasukkan anaknya ke sanggar Sindhu Laras Bocah karena ketergantungan gadget.
"Respon orang tua sendiri, kebanyakan karena mengeluhkan gadget. Nah dia memasukkan di sini semoga anaknya minimal terhindar waktunya sedikit memakai gadget. Jadi ada waktu satu sampai dua jam anak-anak lepas dari gadgetnya," kata Yaya di sela syukuran ketiga tahun Sindhu Laras Bocah, Sabtu (21/12/2024).
"Kita disiplin untuk belajar kesenian. Semua gadget diletakkan," tambahnya.
Selama dibentuk sejak tiga tahun lalu, berbagai prestasi telah dicapai Sindhu Laras Bocah. Yaya berharap, para murid tetap konsisten dalam bersekolah seni.
"Setiap tahun kite ikutkan pedalangan dan selalu meraih juara. Ini menjadi motivasi mereka selalu ingin mau ikut lagi. Di tahun ketiga ini harapannya anak-anak bisa konsisten. Kita juga tekankan ke pengajar, bagaimana caranya agar anak-anak tidak boring dalam kesenian," ujar Yaya.
Turut hadir dalam acara syukuran, Taj Yasin Maimoen. Dalam kesempatan itu, ia mengaku mengapresiasi Sindhu Laras Bocah yang nguri-uri budaya Jawa baik karawitan, pedalangan,
"Bahwa ini harus di uri-uri dan lestarikan," kata Gus Yasin, sapaannya.
"Saya senang karena yang menjadi peserta ini anak-anak," tambahnya lagi.
Dia mengatakan, kesenian karawitan dan pedalangan menjadi budaya yang akan semakin banyak diminati. Maka tak salah jika Gus Yasin yang juga sebagai calon wakil gubernur Jawa Tengah terpilih bakal mendorong event-event kebudayaan yang bisa menarik banyak minat wisatawan.
"Saya percaya bahwa budaya karawitan maupun dalangan ini akan semakin banyak diminati dan bisa kita dorong nanti untuk kegiatan atau event-event menarik para wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara untuk datang ke Jawa Tengah khususnya Kota Semarang kita adakan event untuk melestarikan budaya ini," katanya.
Lantas, untuk menarik minat Gus Yasin mengatakan para murid Sindhu Laras Bocah bisa menjadi penyambung lidah di sekolah masing-masing.
"Untuk menarik minat saya sampaikan ke adik-adik mengkampanyekan kepada teman-temannya di Sekolahan. Karena ini saya lihat sekolahnya berbeda-beda. Tentu masih banyak yang punya bakat tapi masih belum menemukan wadah," ujarnya.
Gus Yasin menambahkan, potensi budaya di Jawa Tengah juga saat ini masih banyak yang perlu di angkat, sehingga salah satu upayanya yakni membentuk event,-event kesenian.
"Program lima tahun kedepan, kesenian kita dorong bahwa pariwisata di Jateng saat ini sudah banyak destinasi, ditambah kesenian budaya baik di Semarang, Solo, dan Pekalongan banyak kebudayaan harus kita angkat. Kita buatkan event untuk karawitan maupun dalang, wayangan," tandasnya.