WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kepulauan Seribu menyelesaikan pembangunan Tanggul dan pemecah gelombang (breakwater) di tiga Pulau Berpenduduk.
Hal ini dilakukan sebagai penahan abrasi pantai bagi warga masyarakat yang tinggal di pesisir.
Kepala Sudin SDA Kepulauan Seribu, Mustajab mengatakan, pekerjaan pembangunan tanggul dan breakwater yang dilakukan sejak awal Desember 2024 di tiga Pulau, yaitu Pulau Lancang, Pulau Tidung dan Pulau Panggang sudah selesai dan sudah bisa difungsikan.
"Alhamdulillah, selesai sudah Pembangunan Tanggul dan Breakwater di tiga pulau pada tanggal 15 Desember 2024. Semoga bisa menjadi penahan abrasi pulau," kata Mustajab, Minggu (22/12/2024).
Mustajab menjelaskan, jadi fungsi tanggul selain sebagai penahan abrasi, juga bisa untuk jalan lingkar wisata.
Sementara panjang Tanggul dan Breakwater yang dibangun sendiri bervariasi, dari mulai panjang 340 meter hingga 510 meter, serta adanya kelengkapan realling dan 2 unit view deck dan 2 unit jakses jembatan penghubung warga.
"Semoga ini menjadi icon di Pulau Tidung, dan Pulau Lancang untuk menarik minat para wisatawan sehingga menambah penghasilan bagi warga pulau," katanya.
Pihaknya berharap tanggul tersebut hanya untuk pejalan kaki saja. Makanya kami pasang tiang PVC yang dicor, dan tertanam supaya motor tidak dapat masuk.
"Kam juga mohon untuk ada pengamanan areal pantai di belakang Tanggul, sehingga tidak dan jangan menjadi hunian," harapnya.
Sementara itu, Kasi Pantai Sudin SDA Kepulauan Seribu, Wahyu Maulana menambahkan, pekerjaan Pembangunan tanggul dan breakwater di Pulau Lancang merupakan bagian kontrak Pembangunan Tanggul dan Breakwater di Kepulauan Seribu tahun anggaran 2024.
Pembangunan berlokasi di tiga Pulau, yaitu Pulau Lancang, Pulau Tidung dan Pulau Panggang.
"Kegiatan Pembangunan breakwater (pemecah gelombang) Pulau Panggang tahun anggaran 2024 sepanjang 170 meter. Ke depannya akan difungsikan sebagai pemecah gelombang untuk melindungi kapal kapal yang parker di kolam labuh yang akan dibangun oleh Suku Dinas Perhubungan di area pulau Hexagon," jelas Wahyu.
"Breakwater Pulau Panggang dibangun dengan menggunakan tetrapod 0,5 ton yang disusun sedemikian rupa dengan ketinggian maksimum 3.5-4 meter dari dasar laut," bebernya.