Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pecatur muda Indonesia, Zach Alexander Tjong sukses menorehkan prestasi membanggakan saat tampil pada Asian School Chess Championship 2024 yang digelar di Bangkok, Thailand, 1-11 Desember 2024.
Pecatur yang masih berusia tujuh tahun tersebut sukses mengharumkan Indonesia dengan menjadi satu-satunya pemain di kategori umur 7 yang berhasil menyabet medali di semua kategori.
Zach sukses meraih medali emas pada kategori blitz, dengan mengalahkan juara nasional Kazakhstan di babak terakhir.
Kemudian, ia juga mengamankan gelar perunggu pada kategori rapid dan standard.
Padahal, ia harus bersaing dengan peserta dari berbagai negara kuat dalam dunia catur seperti Kazakhstan, India, China dan Mongolia. Ini menjadi sebuah pencapaian luar biasa yang memperkuat posisinya sebagai salah satu pecatur muda paling berbakat di Indonesia.
Turnamen ini sangat kuat karena diikuti oleh 39 negara termasuk Rusia yang sudah resmi menjadi anggota Federasi Catur Asia pada 1 Mei 2023. Negara paling banyak mengirimkan pecaturnya adalah Kazakhstan (65), Mongolia (46), India (45), Rusia (27) dan China (26).
Sebelumnya, Zach juga mencatatkan raihan menggembirakan di Kejuaraan Catur Nasional 2024 KU7 dengan meraih skor sempurna, 9 poin dari 9 babak.
Zach Alexander Tjong adalah seorang pecatur muda berbakat asal Indonesia yang kini berusia 7 tahun. Ia mulai mengenal catur sejak usia sangat dini, bahkan sebelum menginjak usia 5 tahun.
Minatnya terhadap catur tumbuh secara alami ketika ia mulai tertarik pada permainan strategi yang menantang. Ia pun semakin bersemangat setelah meraih perunggu pada kategori blitz pada kejuaraan catur nasional yang diadakan di jakarta tahun 2023 lalu saat dia berusia 6 tahun.
Sejak kecil, Zach telah rutin mengikuti berbagai kompetisi catur. Ia sering bertanding menghadapi lawan yang usianya jauh lebih tua. Tantangan ini justru membuat Zach semakin berkembang dan menunjukkan mental juara, sebuah karakteristik yang jarang dimiliki anak seusianya.
Seiring waktu, Zach menunjukkan kemampuan luar biasa dalam memahami permainan, menguasai strategi, dan membaca gerakan lawan.
Perjalanan Zach di dunia catur tidak lepas dari dukungan luar biasa coach dan keluarganya, khususnya sang ayah. Sang ayah tidak hanya menjadi pendamping setia di setiap turnamen, baik di dalam maupun luar negeri, tetapi juga menjadi sumber motivasi dan pembimbing mental.
Dukungan sang ayah meliputi segala aspek, mulai dari pengaturan jadwal latihan, strategi, hingga memastikan Zach tetap semangat dan percaya diri, bahkan di tengah persaingan internasional yang ketat. Komitmennya untuk mendukung Zach tanpa henti mencerminkan pentingnya peran keluarga dalam mendukung bakat anak.
“Zach salah satu potensi terbaik yang pernah saya temui selama karir menjadi pelatih dan pemain catur. Mengingat umurnya yang baru 7 tahun dengan skill miliknya, Zach adalah salah satu harapan terbaik catur Indonesia di masa depan,” ujar International Master (IM) Sean Winshand Cuhendi, sosok yang selama ini menjadi coach Zach.
“Harapan saya kedepannya catur Indonesia bisa semakin hebat dan dipandang dunia, melihat yang main catur sudah semakin banyak dan catur banyak dimainkan orang-orang hebat di Indonesia. Terimakasih banyak kepada PB Percasi yang semakin luar biasa dan semakin terbaik, semoga ini tanda catur Indonesia akan semakin dipandang dunia,” harapnya.
Dengan pembinaan yang tepat dan dukungan pemerintah, Indonesia dapat terus melahirkan pecatur-pecatur muda yang mampu bersinar di tingkat internasional.
“Kami berharap pemerintah Indonesia memberikan perhatian lebih pada pembinaan olahraga catur. Tentunya dengan fasilitas pelatihan yang lebih memadai, dukungan finansial, serta penyelenggaraan turnamen nasional dan internasional. Ini akan membuka jalan bagi atlet muda seperti Zach untuk mengukir prestasi lebih besar di tingkat internasional,” sambung ayah Zach, Winardi Candiawan Tjong.
Hal yang sama disampaikan Master Nasional (MN) Ronny Lukman. Sosok yang juga melatih Zach ini melihat Zach sebagai salah satu potensi pemain junior yang harus dibina bersama.
Menurutnya, dia memiliki bakat luar biasa yang bisa diharapkan untuk menjadi generasi penerus dari para seniornya.
“Dan untuk Percasi, kita sebenarnya bisa bersaing dengan pecatur junior luar. Kita punya bakat-bakat yang baik tinggal mode latihannya yang harus kita perbaiki. Salah satu nya dari India kita bisa belajar bagaimana cara untuk meningkat potensi permainan untuk pemain-pemain Junior dan dalam hal ini Saya yakin sangat bisa,” kata Ronny.