Putin Janjikan Banyak Penghancuran di Ukraina, Balas Dendam Serangan Mirip 9/11
GH News December 23, 2024 09:07 AM
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan membawa lebih banyak kehancuran ke Ukraina.

Itu akan menjadi balasan atas serangan pesawat nirawak (drone) besar-besaran Ukraina terhadap gedung pencakar langit di kota Kazan yang mirip serangan 11 September 2001 atau 9/11 di Menara Kembar World Trade Center (WTC) Amerika Serikat (AS).

Salah satu serangan drone menghantam sebuah blok apartemen mewah di kota itu, sekitar 1.000 kilometer (620 mil) dari perbatasan kedua negara.



Video yang beredar di media sosial Rusia memperlihatkan pesawat nirawak menghantam gedung kaca bertingkat tinggi dan memicu bola api, meskipun tidak ada laporan korban jiwa akibat serangan itu.

"Siapa pun, dan seberapa pun mereka berusaha menghancurkan, mereka sendiri akan menghadapi kehancuran yang jauh lebih besar dan akan menyesali apa yang mereka coba lakukan di negara kita," kata Putin dalam sebuah pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi pada hari Minggu, yang dilansir AFP, Senin (23/12/2024).

Putin menyampaikan pidatonya kepada pemimpin lokal Tatarstan, wilayah tempat Kazan berada, dalam sebuah upacara pembukaan jalan melalui tautan video.

Serangan terhadap Kazan adalah yang terbaru dari serangkaian serangan udara yang meningkat dalam konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

Ukraina belum mengomentari serangan pesawat nirawak besar-besaran itu.

Putin sebelumnya mengancam akan menargetkan pusat kota Kyiv dengan rudal balistik hipersonik Oreshnik sebagai tanggapan atas serangan Ukraina di wilayah Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut serangan Moskow terhadap fasilitas energi Ukraina selama beberapa minggu terakhir sebagai serangan balasan atas Kyiv yang menggunakan rudal yang dipasok Barat untuk menyerang pangkalan udara dan pabrik senjata Rusia.

Ancaman terbaru muncul saat Rusia mengeklaim kemajuan baru di medan perang di Ukraina timur.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan di Telegram bahwa pasukannya telah "membebaskan" desa Lozova di wilayah Kharkiv timur laut dan Krasnoye—yang disebut Sontsivka di Ukraina.

Yang terakhir dekat dengan pusat sumber daya Kurakhove, yang hampir dikepung Rusia dan akan menjadi hadiah utama dalam upaya Moskow untuk merebut seluruh wilayah Donetsk.

Pasukan Rusia telah mempercepat kemajuannya di seluruh Ukraina timur dalam beberapa bulan terakhir, dengan tujuan mengamankan wilayah sebanyak mungkin sebelum Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkuasa pada bulan Januari.

Trump telah berjanji untuk segera mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun, tanpa mengusulkan persyaratan konkret untuk gencatan senjata atau kesepakatan damai.

Tentara Moskow mengeklaim telah merebut lebih dari 190 pemukiman Ukraina tahun ini, sementara Kyiv berjuang keras untuk bertahan menghadapi kekurangan personel militer dan amunisi.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.