Media sosial kembali menjadi arena perdebatan panas terkait nasib
Timnas Indonesia usai kegagalan di Piala AFF 2024. Tagar #STYOut menggema di platform X (dulu Twitter), menandai perpecahan opini netizen dalam menyikapi situasi terkini di PSSI.
Kegagalan Indonesia lolos ke semifinal
Piala AFF 2024 menjadi pemicu utama gelombang kritik terhadap pelatih Shin Tae-yong. Dalam fase grup, Timnas hanya mampu mengantongi empat poin, hasil dari satu kemenangan melawan Myanmar, satu hasil seri melawan Laos, dan dua kekalahan dari Vietnam serta Filipina. Posisi ketiga di klasemen Grup B memupus harapan Indonesia untuk melangkah lebih jauh di turnamen ini.
Di tengah hujan kritik, tagar #STYOut awalnya menggema sebagai seruan sebagian netizen agar Shin Tae-yong mundur. Diskusi berkembang menjadi lebih luas, melibatkan isu-isu seperti diaspora pemain, pengelolaan PSSI, hingga dukungan terhadap pengembangan talenta lokal.
Akun @Aoi930785013297 menulis, "Kebakaran jenggot kah orang yang nyuruh #STYTanpaDiasporaNol? Udah gagal menjatuhkan STY? Biar apa? Biar PSSI bisa jadi sarang mafia bola lagi kah maniezzz. Wkwk banyak lagi buzzernya, btw yang ini dibayar berapa?"
Sementara itu, akun @alestaa_0 mengingatkan agar netizen tidak hanya berfokus pada kritik, "Pas menang aja dipuji-puji, tapi sekalinya kalah malah dicaci maki, padahal coach oppa udah kerja keras ngembangin talenta lokal."
Perdebatan di media sosial menunjukkan adanya dua kubu besar. Di satu sisi, ada mereka yang mendukung Shin Tae-yong, mengapresiasi upaya mereka membawa perubahan positif di sepak bola Indonesia. Di sisi lain, ada pihak yang mengkritik tajam kegagalan di Piala AFF sebagai bukti kegagalan strategi dan pengelolaan.
Akun @adelnis5 mencuit, "Padahal selama ini udah banggakan negeri ini loh kok bisa-bisanya dibikin trending."
Sementara itu, akun @Dodi_Ajay menambahkan, "Kritik itu perlu, tapi jangan sampai menghancurkan semangat timnas. Mereka butuh dukungan kita untuk terus berkembang dan berprestasi."
Namun, suara kritis tetap terdengar nyaring. Beberapa pihak menilai manajemen timnas perlu dirombak total demi hasil yang lebih baik di masa depan.
Gelombang kritik dan dukungan yang terus mengalir di media sosial menjadi tantangan besar bagi PSSI. Di satu sisi, desakan untuk evaluasi menyeluruh tidak bisa diabaikan. Namun, dukungan terhadap keberlanjutan program Shin Tae-yong juga menjadi bukti harapan publik terhadap masa depan Timnas Indonesia.
Meski demikian, situasi ini mengingatkan pentingnya diskusi yang sehat dan konstruktif. Seperti disampaikan akun @survivxe, "Daripada sibuk kritik, mending kita kasih dukungan penuh buat coach dan pemain lokal biar makin semangat bawa timnas ke level berikutnya."
Ke mana arah sepak bola Indonesia akan dibawa? Waktu akan menjawab, namun peran seluruh elemen—baik pendukung maupun pengkritik—akan menjadi bagian dari proses ini.