Akan Ada Diskon Tarif Listik 50 Persen pada Dua Bulan Pertama 2025, Begini Cara Mendapatkannya
Giri December 23, 2024 01:32 PM

TRIBUNJABAR.ID - Masyarakat akan mendapatkan diskon tarif listrik 50 persen mulai 1 Januari 2025.

Pelanggan yang mendapatkannya adalah pelanggan rumah tangga. 

Diskon yang berlaku selama dua bulan, yakni Januari-Februari 2025, dimaksudkan untuk meringankan beban masyarakat imbas kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen.

Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengatakan, mekanisme diskon tarif listrik berlaku untuk pelanggan prabayar dan pascabayar.

Bagi pelanggan prabayar, diskon tarif listrik akan otomatis diterapkan pada saat pembelian token listrik. Untuk pelanggan pascabayar, diskon akan langsung terlihat pada tagihan listrik periode Januari dan Februari 2025.

Lantas, siapa saja yang bisa mendapatkan diskon tarif listrik 50 persen mulai 1 Januari 2025?

Darmawan menyampaikan, ada empat kelompok masyarakat yang bisa mendapatkan diskon tarif listrik sebesar 50 persen tersebut. 

Berikut daftarnya:

  • Daya listrik 450 VA sebanyak 24,7 juta pelanggan 
  • Daya listrik 900 VA sebanyak 38 juta pelanggan
  • Daya listrik 1.300 VA sebanyak 14,1 juta pelanggan
  • Daya listrik 2.200 VA sebanyak 4,6 juta pelanggan.

Ia memastikan, PLN mendukung penuh langkah pemerintah dalam menyalurkan paket stimulus ekonomi bagi 81,4 juta pelanggan.

Angka tersebut setara dengan 97 persen dari total 84 juta pelanggan golongan rumah tangga.

PLN juga akan memastikan mekanisme penyaluran diskon listrik berjalan tepat sasaran dan tanpa melalui proses registrasi.

"Kami siap all out mendukung untuk pelaksanaan kebijakan ini. Dengan adanya sistem layanan pelanggan yang sudah terdigitalisasi di PLN, maka kami memudahkan pelanggan agar tidak perlu ada registrasi yang berbelit," ujarnya.

"Potongan 50 persen akan langsung didapatkan saat pelanggan membeli token listrik di manapun, baik itu di PLN Mobile, di ritel-ritel, di agen, dan di mana pun," sambung dia.

Sebelumnya, pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi melalui beragam stimulus seiring kenaikan PPN 12 persen.

Hal ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat, khususnya sektor rumah tangga.

"Hingga akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi masih terjaga rata-rata 5 persen," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Senin (16/12/2024).

"Konsumsi rumah tangga ini menyumbang lebih dari 50 persen ekonomi Indonesia dan tumbuh kuat, dan diharapkan tumbuh di atas 5 persen," ucap dia. (*)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.