TRIBUNJAKARTA.COM - Kecelakaan lalu lintas merenggut nyawa dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Dr Pepi Siti Paturohmah di Tol Cipularang KM 86 pada Senin (21/12/2024) pukul 06.00 WIB.
Kanit Laka Polres Purwakarta, Ipda Istiyaningrum Kemala Sari menyebut minibus Toyota Innova Zenix itu membawa tiga orang penumpang dan dalam perjalanan dari Bandung menuju Bogor untuk menghadiri acara Muslimat.
Saat kejadian, minibus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba menabrak bagian belakang truk Hino.
"Korban mengalami pendarahan parah di kepala akibat benturan keras," ujar Kemala Sari dikutip dari Tribun Jabar, Senin (23/12/2024).
Sementara sopir dan penumpang lainnya dalam minibus mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, kendaraan diderek karena dalam kondisi ringsek.
"Untuk korban langsung dilarikan ke RS Abdul Radjak Purwakarta, sedangkan kendaraan yang terlibat dibawa ke pool derek di Exit Tol Jatiluhur," katanya.
Dikutip dari TribunPriangan, Pepi Siti Paturohmah merupakan Sekretaris Prodi Tadris Bahasa Inggris, Pascasarjana, UIN Bandung.
Akun media sosial Pepi Siti Paturohmah dibanjiri ungkapan duka cita, seperti di Instagram dan Facebook.
Salah satunya ungkapan itu ditulis oleh akun Dewi Primediani dan Pepi Hamdani Wipa di Facebook.
"Ibu saya saksi nanti diakhirat kelas ibu orang baik dosen yang baik ga pernah mempersulit mahasiswa dalam hal apapun Alloh ternyata lebih sayang ibu sampei ibu diambilNya bahagia disana Bu di tempat keabadian," tulis akun Dewi Primediani.
"Inna lillahi wa inna Ilaihi roji'un.
Allohummagfirlaha warhamha wa'afihi wa'fuanha.
Siang ini dapat kabar duka bu Dr Pepi Siti Paturohmah berpulang ke rahmatullah.
Kami mewakili keluarga besar PEPI INDONESIA turut berduka cita yang sedalam-dalamnya.
Semoga almarhumah mendapat tempat terbaik disisiNya," tulis Pepi Hamdani Wipa di Facebook Pepi.
Pepi Siti Paturohmah merupakan lulusan SMAN 1 Cicalengka dan jurusan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Pada 2024 ini, Dr. Pepi Siti Paturohmah, S.S., M.Pd bersama 2 dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung lainnya lolos seleksi peserta program International Faculty Exchange Week (IFEX) di Universiti Utara Malaysia (UUM).
Dua dosen lainnya itu adalah Dian Nuraiman (Dosen Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi), dan Dian Sa’adillah Maylawati (Dosen Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi).
Dilansir dari pps.uinsgd.ac.id, keikutsertaan dosen UIN pada IFEX 2024 menjadi bagian dari upaya mewujudkan visi UIN Sunan Gunung Djati, yaitu menjadi UIN yang Unggul, Kompetitif, dan Inovatif berbasis Rahmatan Lil Alamin di Asia Tenggara pada 2029.
Untuk menjadi peserta IFEX, ketiga dosen UIN Bandung harus bersaing dengan 72 pendaftar dari 11 negara. Total ada 13 peserta yang terpilih, dan wakil UIN Bandung adalah yang paling banyak.
Pepi Siti Paturohmah, Dian Nuraiman, dan Dian Sa’adillah terpilih dari 72 pendaftar dari 11 negara dalam program IFEX yang diselenggarakan universitas dengan luas lebih dari 1.000 hektare di utara Malaysia ini. Tidak hanya itu, dari 13 peserta terpilih, peserta UIN Bandung adalah yang paling banyak.
Menurut Prof. Dr. Mohd. Azizuddin Mohd Sani selaku Deputy Vice-Concellor (Academic and International), UUM yang dikenal dengan “The University in a Green Forest” menyelenggarakan program IFEX sebagai bentuk penguatan kolaborasi internasional dalam pendidikan hingga penelitian.
Secara luring dilaksanakan pada 2-8 November 2024 di Hotel EDC UUM yang diikuti oleh peserta terpilih berbagai negara selain Malaysia dan Indonesia, antara lain Saudi Arabia, Vietnam, Lithuania, Polandia, Pakistan, dan Vietnam.
Prof. Dr. H. Ahmad Sarbini M.Ag, Direktur Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, memberikan ucapan selamat dan apresiasinya atas prestasi yang diraih oleh ketiga dosen ini karena memberikan kontribusi capaian kinerja secara khusus pada Pascasarjana dan umum untuk UIN Bandung dalam konteks internasionalisasi.
Selaras dengan Dian Sa’adillah, Pepi dan Dian Nuraiman pun mengungkapkan rasa syukur yang sama. Tentunya kegiatan ini menjadi salah satu wajah internasionalisasi UIN Bandung yang bercita-cita menjadi bagian dari world class university.
Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Purwakarta, Ahmad Sahroni, yang juga mengenal para korban menjelaskan bahwa ada dua versi mengenai penyebab kecelakaan.
"Versi pertama, sopir menyebut truk kontainer di depan mengerem mendadak, sehingga minibus menabraknya dengan kecepatan tinggi,"
"Versi kedua, penyebab kecelakaan masih simpang siur, apakah karena kelalaian atau faktor lainnya,” ujar Ahmad Sahroni.
Untuk korban selamat lainnya yang terluka parah, dilaporkan mengalami cedera di kepala namun berhasil bertahan.
"Korban yang selamat sudah sadar dan dalam pemulihan, sementara almarhum Pepi meninggal karena pendarahan otak yang parah," katanya.
Para pengurus NU dari Purwakarta dan Jawa Barat sempat berkumpul di Rumah Sakit Abdul Rajak Purwakarta untuk memberikan penghormatan terakhir.
Jenazah Pepi Siti Paturohmah telah dibawa ke rumah duka di Bandung, sementara dua korban lainnya masih menjalani perawatan intensif.
Kini, pihak Polres Purwakarta sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kecelakaan ini.