TRIBUNJATIM.COM - Pantas saja ibu kantin menjadi perbincangan karena berani melawan siapapun dalam kasus membuang dagangan siswi.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang ibu kantin tega membuang jualan siswa di MTS Nurul Huda Losari, Brebes, Jawa Tengah.
Padahal jualan siswi tersebut adalah tugas praktikum salah satu mata pelajaran.
Tidak hanya membuang jualan siswi, ibu kantin juga melabrak guru MTS yang memviralkan kasus tersebut.
Keberanian ibu kantin di Brebes tersebut pun menjadi sorotan netizen.
Rupanya, wanita berusia 70 tahun itu adalah adik pemilik yayasan.
Kepala Sekolah atau Kepsek MTs Nurul Huda Losari, Basuni mengatakan, Suminah juga kerap memaksa para siswa untuk membeli dagangannya.
Basuni mengetahui ini dari laporan siswa kepadanya.
"Sebetulnya hal yang sudah biasa terjadi di lingkungan madrasah kami bahwa ibu kantin ada sedikit paksaan untuk membeli jajanan di kantin internal madrasah," ujarnya dalam tvOne, Sabtu (21/12/2024), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.com, Senin (23/12/2024).
Basuni menyebut peristiwa pelabrakan tersebut bukan baru sekali terjadi.
Ternyata ibu kantin Sominah sering mengomeli siswi yang berdagang.
Penyebabnya karena Sominah tidak terima daganganya sepi pembeli.
"Siswa yang jajan di luar juga mendapat ancaman. Selama ini setiap ada kejadian seperti itu kami sampaikan (ke ibu kantin) agar tidak bertindak seperti itu apalagi kasar dengan siswa," ujar Basuni.
Basuni menjelaskan sebenarnya kantin yang menjadi tempat berjualan Suminah bukan milik pihak madrasah.
Dia mengatakan kantin tersebut merupakan milik Suminah yang dikelola secara mandiri.
Adapun Suminah merupakan adik dari pemilik yayasan MTs Nurul Huda.
"Sebenarnya, adik dari (pemilik -red) yayasan, masih saudara, ada hubungan famili dengan yayasan," kata Basuni.
"Perlu diketahui bahwa kantin tersebut bukan milik madrasah, tapi milik mandiri di luar manajemen madrasah. Jadi, kantin (milik) keluarga yayasan, tapi di luar manajemen madrasah," sambungnya.
Basuni juga menjelaskan kegiatan siswa dan siswi di MTs Nurul Huda berupa berjualan di sekolah adalah proyek pengajaran bernama Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin.
Hasil dari jualan siswi tersebut akan dikumpulkan untuk modal wirausaha siswi yang lebih besar.
Kasus ibu kantin hancurkan dagangan siswi ini ternyata memang viral hingga melibatkan banyak pihak.
Dari kepala desa hingga pihak sekolah turun tangani kasus satu ini.
Rupanya, perangai ibu kantin sudah sejak dulu suka marah-marah.
Hal tersebut dibongkar sendiri oleh Kepala Sekolah setempat.
Sebelumnya diketahui viral lewat video yang muncul di Facebook.
Kelakuan ibu kantin yang buang barang dagangan siswi MTs di Brebes viral di media sosial hingga bikin geram warganet.
Sang ibu kantin terekam membuang makanan dagangan siswi MTs hingga berserakan ke tanah.
Belakangan, keluarga sang ibu kantin malah tak terima video tersebut viral.
Anak ibu kantin itu bahkan nekat melabrak guru.
Aksi ibu kantin yang membuang makanan dagangan siswi MTs Nurul Huda, Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, viral di media sosial.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (17/12/2024), seperti dikutip TribunJatim.com via Tribun Bogor, Sabtu (21/12/2024).
Usut punya usut, ibu kantin tersebut bernama Sominah (70).
Dalam video yang viral dilansir dari Instagram @updatebrebes.id, terdengar suara seorang perempuan miris dengan tingkah ibu kantin.
Menurut wanita perekam video, aksi ibu kantin yang tega merusak dagangan siswi tersebut mirip seperti perangai Israel.
"Makanan yang sudah dibuat dari tadi malam dihancurin semua, ya Allah. Dihancurin semua makanannya. Oleh siapa? ibu kantin. Ibu kantin itu kayak Israel," ujar wanita perekam video viral.
Dalam video yang lain, terlihat ibu kantin tersebut membawa kayu untuk melabrak siswi yang berjualan di sekolah.
Sembari berteriak dengan nada tinggi, ibu kantin mengomeli gerombolan siswi yang membeli dagangan siswi lain alih-alih jualannya di kantin.
Dalam narasi yang dituliskan akun tersebut, terkuak latar belakang siswi yang berjualan tersebut.
Siswi MTs tersebut sedih karena dagangannya dihancurkan sang ibu kantin
Padahal niatan sang siswi berjualan adalah untuk membantu orang tuanya.
Akibat aksi tega sang ibu kantin, sang siswi pun mengalami kerugian hingga ibunya tidak bisa menabung untuk modal dagang lagi.
Setelah videonya viral, keluarga ibu kantin melakukan aksi yang lebih nekat.
Melalui postingan terbarunya, akun @updatebrebes.id membagikan momen saat anak ibu kantin, Sominah melabrak seorang guru di ruang guru.
Dengan nada bicara meninggi, akan ibu kantin rupanya tak terima orang tuanya viral.
Anak ibu kantin itu pun meminta kepada guru untuk melarang muridnya berjualan.
"Enggak usah seperti ini, ada laporan lagi. (anak-anak) jangan dagang, ya dimarahi pak. Gimana pak," imbuh anak ibu kantin dalam bahasa Jawa.
Tak cuma itu, guru di MTs Nurul Huda itu juga kabarnya mendapat intimidasi dari anak ibu kantin gara-gara video tersebut viral.
"Bapak Agus Wahid selaku guru di sekolah MTs Nurul huda kalibuntu losari brebes mengalami intimidasi dari keluarga pihak ibu kantin. Dikarenakan ada murid yang diperbolehkan berjualan di sekolah , pihak keluarga kantin tidak terima sampai-sampai mendatangi kantor sekolah dan memarahi seorang guru," tulis postingan akun updatebrebes.
Kata kepala sekolah
Sementara itu, kasus yang menghebohkan satu Indonesia itu belakangan ditanggapi oleh kepala sekolah.
Kepala sekolah MTs Nurul Huda Kalibuntu Brebes, Basuni mengurai alasan siswinya berjualan di sekolah.
Ternyata aksi siswi berjualan di sekolah itu adalah bagian dari proyek pengajaran bernama Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin.
Hasil dari jualan siswi tersebut akan dikumpulkan untuk modal wirausaha siswi yang lebih besar.
"Pembina OSIS mengkoordinir siswa untuk berwirausaha dengan membuat program. Mereka berjualan jajanan kekinian hasilnya dikumpulkan," kata Basuni dilansir dari Kompas.com.
Terkait dengan perangai buruk ibu kantin, Basuni menyebut peristiwa pelabrakan tersebut bukan baru sekali terjadi.
Ternyata ibu kantin Sominah sering mengomeli siswi yang berdagang.
Penyebabnya karena Sominah tidak terima daganganya sepi pembeli.
"Siswa yang jajan di luar juga mendapat ancaman. Selama ini setiap ada kejadian seperti itu kami sampaikan (ke ibu kantin) agar tidak bertindak seperti itu apalagi kasar dengan siswa," ujar Basuni.
Imbas dari peristiwa tersebut, MTs Nurul Huda sampai didatangi petugas dari Polsek Losari, Camat dan kepala desa setempat.
Selain itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Brebes juga mengupayakan adanya mediasi antara sekolah dan ibu kantin yang dibantu Kemenag.
Namun hingga kini ibu kantin tidak menghadiri mediasi di sekolah tersebut dan malah video anaknya melabrak guru kembali viral.