Sosok Dosen UIN Bandung Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Dikenal Multitalenta dan Baik
Seli Andina Miranti December 23, 2024 06:30 PM

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung saat ini tengah berduka atas meninggalnya dosen sekaligus Pengurus Muslimat Wilayah NU Jawa Barat, Pepi Siti Paturamah, Senin (23/12/2024).

Pepi yang merupakan Sekretaris Prodi Tadris Bahasa Inggris di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu meninggal akibat mengalami kecelakaan maut di di Ruas Jalan Tol Cipularang, KM 86 B, tepatnya di wilayah Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.

Wakil Direktur III Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dindin Solahudin mengatakan, pihaknya merasa kehilangan atas meninggalnya Pepi karena dia merupakan salah satu dosen terbaik yang peduli kepada mahasiswa dan rekan-rekannya.

"Beliau itu multitalent, beliau menguasai bahasa inggris, aktivis seni tari, juga aktivis di Muslimat NU. Ini menjadi kabar duka yang begitu mendalam untuk seluruh civitas akademika," ujarnya saat dihubungi, Senin (23/12/2024).

Selain itu, kata Dindin, Pepi juga termasuk dosen di UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang ramah dan dekat dengan semua orang, seperti kolega, pimpinan termasuk mahasiswanya, sehingga pihaknya sangat kaget saat mendengar Pepi meninggal dunia karena kecelakaan.

"Sekarang usia beliau itu 49 tahun, sekitar 10-15 tahun sudah mengajar. Infonya (sebelum kecelakaan) mau ke acara muslimat NU di Jakarta. Beliau dimakaman di Cikancung, Cicalengka, Kabupaten Bandung," kata Dindin.

Sementara alumni mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI), Aghnia Nurfitriani (30) mengatakan, saat mengajar di kelas, Pepi sangat tegas kepada mahasiswa terutama untuk nilai dan absensi mahasiswa.

"Ibu pepi sosok dosen yang sangat baik, yang paling nyentrik terlihat adalah sosok dosen yang sangat modis soal penampilannya. Penampilannya selalu fashionable, sifatnya baik, tegas, tapi tetap ramah sama mahasiswa," ucap Aghnia.

Aghnia mangaku mengetahui betul sosok Pepi saat dia menjadi dosen mata kuliah Poetic Devices atau puisi di semester 4 tepatnya pada tahun 2013 lalu.

"Almarhumah juga ketika mengajar selalu menekankan kepada mahasiswa agar bisa menempatkan diri ketika memahami sebuah karya sastra, kebetulan almarhum mengajar matkul Poetic Devices," katanya.

#TribunBreakingNews

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.