TRIBUNNEWS.COM - Warning bagi Inter Milan, jangan sampai si Ular Besar cuma bisa mengandalkan Marcus Thuram untuk bikin gol.
Inter Milan ditunggu jadwal padat selepas pergantian tahun
Si Ular Besar, julukan Inter Milan, sejauh ini masih dalam laju positif karena berada di posisi ketiga klasemen Serie A dan di posisi keenam Klasemen Fase Liga Liga Champions 2024/2025.
Inter adalah tim tertajam di liga bersama Atalanta dengan 42 gol dari 17 laga dan 51 gol di seluruh kompetisi.
Sayangnya, ketajaman Inter di liga terbilang semu karena ada kekhawatiran di balik itu.
Ini setelah kemenangan 2-0 atas Como akhir pekan kemarin di mana gol-gol dibuat Carlos Augusto dan Marcus Thuram.
Penyerang berjuluk Si Tikus ini memang jadi pemain paling tajam di Inter sejauh ini dengan 13 gol di seluruh ajang, 12 di antaranya di Serie A yang menjadikannya top scorer bersama Mateo Retegui.
Namun, selain Thuram, para pemain depan Inter justru memble termasuk sang kapten Lautaro Martinez.
Lautaro baru bikin enam gol di seluruh ajang musim ini, lima di antaranya di Serie A.
Dia bahkan puasa gol dalam empat pertandingan terakhirnya. Padahal dalam periode yang sama musim lalu, Lautaro sudah bikin 15 gol atau tiga kali lipatnya.
Ketika Lautaro mejan, ketiga pemain depan lainnya juga ikut-ikutan. Marko Arnautovic baru bikin dua gol, sementara Joaquin Correa dan Mehdi Taremi baru mendonasikan satu gol.
Beruntung lini tengah dan belakang Inter juga tajam di mana Hakan Calhanoglu memimpin dengan lima gol, disusul Denzel Dumfries, Nicolo Barella, Davide Frattesi, dan Federico Dimarco dengan tiga gol.
Tumpulnya lini serang ini tak boleh berlanjut lama-lama mengingat Inter punya jadwal padat dan berat di awal tahun.
Mereka bertemu Atalanta di semifinal Piala Super Italia 2 Januari di Arab Saudi.
Setelah itu, Inter akan bertemu Venezia, Bologna, dan Empoli, lawan yang harusnya bisa ditaklukkan dengan selisih gol besar untuk menjaga persaingan di papan atas.
Inter masih punya dua laga Liga Champions di pekan terakhir Januari. Setelah itu, mereka bertemu AC Milan, Fiorentina, Juventus, dan serta perempatfinal Coppa Italia kontra lazio di dua pekan awal Februari.
Jika bisa si Ular di lini serang kurang ampuh, bisa-bisa lawan yang balik menggigit mereka.
Menyikapi kondisi yang berkembang, Simone Inzaghi mencoba untuk mengerti. Terlebih saat masih bermain sebagai pesepak bola profesional, Simeone Inzaghi juga berposisi sebagai attacante.
"Saya adalah seorang penyerang. Saya paham momen-momen seperti ini bisa terjadi," terang saudara Pippo Inzaghi, dikutip dari Football Italia.
"Saya katakan kepada Lautaro untuk tenang, karena dia selalu mencetak gol dan akan selalu demikian, keberuntungan akan berubah dan dia seharusnya hanya khawatir bila dia tidak mendapatkan peluang mencetak gol," kata Inzaghi mengakhiri.
(Giri)